Menjelang Hari Lahir Nabi Muhammad SAW, Seruan Boikot Produk Prancis Semakin Menyeruak

28 Oktober 2020, 21:31 WIB
37 Daftar Produk Prancis Terancam Diboikot Negara Muslim, Buntut Ulah Emmanuel Macron Lecehkan Islam /The Islamic Information

 

 

DESKJABAR- Seruan boikot produk Prancis makin menyeruak menjelang hari kelahiran nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari Kamis 29 Oktober 2020.

Hampir semua warga muslim dunia mengutuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai mendukung penistaan agama terhadap Nabi Muhammad SAW.

Platform media sosial menjadi salah satu alat untuk menyerukan untuk memboikot produk Prancis. Seperti di media sosial tiktok, Rabu 28 Oktober 2020 semakin ramai menyerukan boikot produk Prancis, bahkan beredar dalam media sosial tiktok sebuah video tayangan produk produk yang diserukan untuk diboikot.

Baca Juga: Boikot Prancis, Inilah Produk-produk yang Terancam

Dalam video tersebut tertulis "salah satu produk Prancis yang beredar di Indonesia" dalam video tersebut lebih dari dua puluh produk mulai dari air mineral, susu, parfum. Video tersebut memakai suara sedang solawat nabi.

Kemudian di media facebook juga ramai dibicarakan bahkan di Quwait sebuah supermarket sebelum masuk harus menginjak dulu gambar presiden Prancis Emmanuel Macron. 

Sementara di negara-negara Timur Tengah sudah terjadi boikot produk Prancis, seperti di Quait, Qatar, supermarket telah mengosongkan produk produk asal Prancis. Setelah di Timur Tengah, boikot produk Prancis juga terjadi di benua Afrika seperti di Nigeria.

Baca Juga: Prancis Memohon Seruan Boikot Dihentikan

Warga muslim dunia merasa prihatin dengan adanya penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW terlebih saat ini warga muslim dunia sedang memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW.

Sejak pernyataan menghina Islam, Presiden Macron kebanjiran kritik dari umat Islam dunia karena meminta masyarakat Muslim agar belajar toleransi saat berada di Prancis. Orang nomor satu di Prancis itu juga mengecam pelaku pembunuhan atas wartawan Charlie Hebdo yang arahnya mendukung gerakan Islamphobia.

Bahkan, Presiden Tukri, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Presiden Prancis itu telah kehilangan akal. Kritik tersebut membuat kedua kepala negara ini menjadi perseteruan yang kian serius. Bahkan Menteri Prancis telah memanggil duta besarnya dari Ankara.

Baca Juga: Barang-barang Prancis Mulai Disingkirkan Dari Toko-Toko di Negara-negara Arab

Sikap Macron dinilai sebagai upaya menyuburkan Islamophobia, pasca terbunuhnya seorang guru di Prancis yang berulah membuat kartu Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari Aljazeera.com, perdebatan tentang Islam di Prancis kian mendalam setelah pembunuhan seorang guru penista agama Islam. Marcron menggambarkan Islam sebagai agama dalam kondisi di semua penjuru dunia.

Pernyataan itu kemudian memicu protes di media sosial di sejumlah negara seperti di Inggris, Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Jordania, Saudi Arab, dan Turki.

Mereka mengekpresikan kekecewaan mereka dalam sejumlah hastag #boycottFrenchProduct dan #NeverThe Prophet in Arabic.

Baca Juga: Paul Pogba Nyatakan Berita Mundur Dari Timnas Prancis Adalah Hoaks

Sosial media mengajak perusahaan di sejumlah negara untuk mengumumkan boikot atas produk-produk Prancis.

Menteri Luar Negeri Pakistan telah memanggil Duta Besar Prancis di Islamabad pada Senin, 26 Oktober, terkait dengan pernyataan-pernyataan yang dibuat Macron.

“Benih-benih kebencian yang dibuat saat ini akan memunculkan polarisasi di masyarakat yang akan menimbulkan konsekuensi serius,” tutur Menteri Luar Negeri Pakistan, Mehmood Qureshi.

Pemanggilan Duta Besar Prancis tersebut dilakukan setelah sehari sebelumnya PM Pakistan Imran Khan menulis surat yang ditujukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg agar melarang konten yang bersifat Islamophobia, seperti yang dilakukan terhadap situs-situs penyangkal Holocaust.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler