Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Kusuf Berjamaah, 20 April 2023, Lengkap dengan Lafal Niat dan Arti

19 April 2023, 14:44 WIB
Foto Ilustrasi jamaah sholat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pada saat terjadi Gerhana Matahari Hibrida, Kamis, 20 April 2023, umat Islam disunnahkan melaksanakan Sholat Gerhana Matahari secara berjamaah. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp./ANTARA FOTO

DESKJABAR - Masyarakat Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis, 20 April 2023, sejak pagi hingga menjelang siang.

Bagi umat Islam, peristiwa Gerhana Matahari juga merupakan kesempatan untuk melaksanakan Sholat Gerhana Matahari, baik secara berjamaah di masjid ataupun sendirian di rumah.

Kementerian Agama RI dalam siaran persnya mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Sholat Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams pada 20 April 2023.

Baca Juga: Link Live Streaming Nonton Gerhana Matahari Hibrida, BMKG Bandung Ajak Masyarakat Lihat Bareng di Rooftop

Semua masjid di tanah air juga memfasilitasi umat Islam yang hendak melaksanakan Sholat Gerhana Matahari secara berjamaah.

Para ulama sepakat bahwa Sholat Gerhana Matahari (Kusuf) seperti juga Sholat Gerhana Bulan merupakan sholat sunnah muakkadah berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini:

Dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari pada zaman rasulullah SAW (yaitu) pada hari wafatnya Ibrahim (putra Nabi). Kemudian orang-orang berkata, 'Terjadinya gerhana matahari itu karena wafatnya Ibrahim. Lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak gerhana karena wafatnya seseorang dan tidak karena hidupnya seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) maka sholatlah dan berdoalah kepada Allah (Shahih Al-Bukhari Nomor 1043).

Tuntunan syariat dari Nabi Muhammad SAW

Berikut ini beberapa tuntunan syariat yang mulia dari Nabi Muhammad SAW saat terjadi Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan, yang disarikan Kemenag RI.

1. Menyeru "Asshalaatu jaami'ah'

Seruan 'Asshalaatu jaami'ah' adalah panggilan untuk melakukan sholat secara berjamaah karena tidak ada azan dan iqomah dalam pelaksanaan Sholat Gerhana.

Baca Juga: Rumah Tetap Aman Ditinggal Mudik Lebaran 2023, Simak 9 Tips Ini, Nomor 8 Bikin Pencuri Auto Kabur

Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan 'Asshalatu jaami'ah. (HR Abu Daud dan Nasa'i).

2. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat

Baik Sholat Gerhana Matahari pada siang hari atau Sholat Gerhana Bulan pada malam hari, disunnahkan mengeraskan bacaan surat. Hal itu pun dilakukan Rasulullah SAW dalam melaksanakan Sholat Gerhana. (HR Muttafaq alaih).

3. Sunnah dilakukan di masjid secara berjamaah

Rasulullah SAW selalu melaksanakan Sholat Gerhana di masjid sebagaimana disebutkan dalam sejumlah riwayat. Tapi, Sholat Gerhana juga boleh dilakukan sendirian. (Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323).

4. Wanita boleh ikut Sholat berjamaah di belakang barisan laki-laki

Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut Sholat Gerhana bersama Rasulullah SAW (HR Bukhari).

Baca Juga: Lebaran 2023 Tanggal Berapa? Simak Maklumat Muhammadiyah dan Sidang Isbat Pemerintah

5. Disunnahkan memanjangkan bacaan surat

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW dalam Sholat Gerhana memanjangkan bacaan surat (HR Muttafaq Alaih).

6. Disunnahkan khutbah setelah selesai Sholat Gerhana

Nabi Muhammad SAW selesai Sholat Gerhana naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR Nasa'i).

Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti Sholat Jumat.

7. Perbanyak istighfar, zikir, dan doa, serta bertakbir

Pada saat terjadi gerhana, umat Islam dianjurkan pula untuk memperbanyak istighfar, berzikir, berdoa, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab kubur dan azab neraka.

Tata Cara Sholat Gerhana Matahari

Berikut ini Tata Cara Sholat Gerhana Matahari (Kusuf) berjamaah yang dikutip DeskJabar.com dari Kementerian Agama RI dan NU Online.

Baca Juga: Tips Pilih Baju Sarimbit Buat Busana Lebaran 2023, Mulai dari Tren, Motif, dan Warna

1. Niat dalam hati.

Ushalli sunnatal Kusuf rak'ataini immaman/makmuman lillahi ta'ala.

Artinya, 'Saya niat Sholat Gerhana Matahari dua rakaat menjadi imam/makmum karena Allah Ta'ala.

2. Takbiratul Ihram.

Bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar sebagaimana memulai sholat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz.

4. Membaca surah Al Fatihah dengan jahr (dikeraskan suarannya).

Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: 'Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika Sholat Gerhana.' (HR Bukhari Nomor 1065 dan Muslim Nomor 901).

5. Membaca surah Al Qur'an.

6. Ruku' sambil memanjangkannya.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023, Fenomena Langka Jelang Lebaran 2023, Saksikan Link Live Streaming BMKG

7. I'tidal atau bangkit dari ruku'

8. Setelah i'tidal tidak langsung sujud.

Imam kembali membaca Al Fatihah dan surah Al Qur'an lagi. Tapi, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

9. Ruku' kembali yang lebih singkat dari ruku' sebelumnya.

10. I'tidal

11. Sujud

12. Duduk di antara dua sujud.

13. Sujud kembali.

14. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat.

15. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud dan membaca tasyahud akhir.

16. Mengucapkan salam.

Baca Juga: Update Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa, Cek Akumulasi Biayanya Sebelum Mudik Lebaran 2023

17. Khatib lalu menyampaikan khutbah yang berisi anjuran meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Demikian antara lain panduan dan tata cara Sholat Gerhana Matahari (Kusuf) yang dilaksanakan umat Islam pada Kamis, 20 April 2023.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: NU Online Kemenag RI

Tags

Terkini

Terpopuler