Mobil Listrik Paling Banyak Mengalami Kecelakaan, Ini Hasil Studi Perusahaan Asuransi

17 Februari 2023, 07:27 WIB
Ada hasil penelitian, bahwa mobil listrik ternyata paling banyak mengalami kecelakaan, berdasarkan hasil studi perusahaan asuransi. /egorshitikov/pixabay.com

DESKJABAR – Bisnis dan penggunaan mobil listrik digencarkan pada banyak negara, termasuk di Indonesia. Lalu seberapa jauh aspek keamanan pada mobil listrik ? Ada hasil penelitian, bahwa mobil listrik ternyata paling banyak mengalami kecelakaan, berdasarkan hasil studi perusahaan asuransi.

Diberitakan, mobil listrik terlibat dalam 50 persen lebih banyak kecelakaan lalu lintas, dibandingkan mobil bensin dan diesel. Gambaran itu berdasarkan sebuah studi oleh perusahaan asuransi Axa.

Baca Juga: BENARKAH Mobil Listrik Ramah Lingkungan? Tidak Juga, Masih Banyak Jejak Karbon yang Dihasilkan

Apa faktor penyebab kecelakaan pada mobil listrik ?

Hasil studi oleh perusahaan asuransi Axa terhadap mobil listrik itu diberitakan The Brussel Times pada 11 September 2022 pada laman brusselstimes.com.

Disebutkan, tingginya angka kecelakaan sebenarnya tidak ada kaitan dengan teknologi. Tetapi, lebih kepada perilaku berkendara para pengemudi.

“Akselerasi yang cepat dan tajamlah yang mengejutkan pengemudi, terutama yang baru mengenal mobil, dan menyebabkan kecelakaan,” tulis berita itu dengan mengutip hasil studi Axa.

 

Baca Juga: Bandung Pernah Jadi Perintis Mobil Ramah Lingkungan, Pakai Gas Tinja

Diberitakan, dengan mencontoh di Belgia, dari kendaraan yang baru didaftarkan pada tahun 2022, ada 8,8 persen merupakan mobil listrik.

Walau demikian, kata hasil studi tersebut, bersamaan dengan semakin banyaknya kendaraan listrik di jalan raya, kekhawatiran akan keselamatan juga semakin meningkat.

“Baterai mereka yang menjadi perhatian khusus, jika terbakar akan sulit untuk dipadamkan,” tulis hasil survey pihak Axa itu.

Pihak Axa juga mensurvey, lebih dari 1.200 pemilik mobil listrik, dan melihat statistik kecelakaannya. Temuan mereka menunjukkan bahwa angka kecelakaan yang mencolok sebenarnya tidak ada hubungannya dengan risiko kebakaran.

 Baca Juga: Tranformasi Digital, Rumah Sakit Umum Pindad Bandung Luncurkan Aplikasi RSU Pindad Mobile

Data Axa menunjukkan, bahwa baterai yang mudah terbakar bukanlah masalah besar pada kendaraan listrik. Mobil listrik tidak lebih mudah terbakar daripada mobil dengan mesin berbahan bakar bensin atau solar.

Respons motor listrik lebih cepat

Namun, disebutkan pula, penyebab utama kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan listrik, adalah perilaku pengemudi yang kurang tepat.

Michael Pfäffli, kepala bagian kecelakaan dan pencegahan di Axa, menjelaskan: "Kami telah melihat dalam statistik kami bahwa pengemudi kendaraan listrik menyebabkan tabrakan 50 persen lebih banyak daripada mobil dengan mesin pembakaran internal. Pengemudi mobil listrik yang bertenaga menyebabkan kecelakaan dua kali lebih banyak daripada dengan mobil standar."

Pada uji tes tabrak yang diselenggarakan oleh Axa menunjukkan seberapa cepat mobil listrik berakselerasi. Respons motor listrik jauh lebih cepat dibandingkan dengan mesin pembakaran klasik menggunakan bensin atau solar, terutama dengan model lebih bertenaga. Kendaraan listrik hanya melesat keluar dari blok awal dengan lebih cepat dan lebih bertenaga.

 Baca Juga: Ikon Bangunan Tahan Gempa dan Kebakaran di KBB, Pabrik Teh PTPN VIII Perkebunan Panglejar

Gaya mengemudi berbeda dari mesin ke listrik

Pengemudi yang beralih dari mobil klasik ke model listrik seringkali memiliki sedikit kesadaran tentang reaksi mobil listrik. Sebelum mereka menyadarinya, mereka melaju kencang dan menabrak sesuatu.

Angka Axa juga menunjukkan bahwa kebanyakan kecelakaan terjadi saat berakselerasi, bukan saat mengerem. Selain itu, mobil listrik yang lebih besar sangat cepat.

Pemilik seringkali tidak berani menginjak pedal gas. Semua ini bersama-sama menyebabkan kecelakaan 50 persen lebih banyak dibandingkan dengan mobil biasa.

Karena itu, disarankan untuk menyesuaikan gaya mengemudi: perhitungkan akselerasi mobil yang jauh lebih gesit, tangani pedal gas dengan lebih hati-hati, dan jaga jarak. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: brusselstimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler