WASPADA Modus Soceng Marak Menggasak Rekening, Inilah Cara Mudah Menjaga Keamanan Rekening

3 Februari 2023, 08:32 WIB
Waspada maraknya modus soceng yang menguras rekening Anda. /Needpix.com/

DESKJABAR-Istilah Soceng kini kian akrab sejalan dengan maraknya modus pencurian data yang berakibat fatal, salah satunya rekening tabungan dikuras habis.

Soceng adalah sebutan akrab yang merupakan kepanjangan dari Social Engineering, kalau menurut Kominfo adalah memanipulasi individu ataupun kelompok agar mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi secara sukarela.

Tidak hanya di media sosial, modus serupa bisa dijalankan di layanan komunikasi manapun, di antaranya melalui telepon.

Baca Juga: TITIK Awal Tol Getaci, Gedebage, akan Jadi Metropolitan Baru dan Pusat Kota Bandung Kedua Setelah Alun-Alun

Hari-hari terakhir media massa diberitakan dengan banyaknya kasus-kasus pengurasan rekening tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kominfo memberikan tips atau cara mudah untuk menghindari agar kita tidak jadi korban Soceng.

<H2>Inilah Modus Soceng Versi OJK</H2>

OJK dalam keterangannya menyebutkan bahwa Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan memengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media.

Hal itu dilakukan secara persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku.

Jika terkena jebakan Soceng maka pelaku bisa mengambil data  pribadi korbannya untuk disalahgunakan dengan mencuri semua uang di rekening, mengambil alih akun hingga menyalahgunakan data pribadi untuk kejahatan lainnya.

Adapun data pribadi yang biasa disasar melalui modus Soceng ini adalah user name aplikasi, password, PIN, MPIN, kode One Time Password (OTP), dan nomor kartu ATM atau kartu kredit atau debit.

Baca Juga: LEWAT Exit Tol Getaci Garut Selatan Ternyata Banyak Destinasi Wisata Alam yang Hits, INI Daftarnya

OJK menyebut ada 4 jenis modus operandi Soceng yakni :

1.Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Pelaku mengakui sebagai pegawai bank yang menginformasikan ada perubahan tarif transfer pada korban.

Korban akan diminta mengisi link formulir meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2.Penawaran Jadi Nasabah Prioritas

Modus ini adalah menawarkan upgrade jadi nasabah prioritas. Korban akan diminta memberikan data pribadi seperti nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, dan password.

 3.Akun Layanan Konsumen Palsu

Pelaku menyamar dengan membuat media sosial palsu mengatasnamakan sebuah bank. Mereka akan muncul saat masyarakat menyampaikan keluhan layanan bank tersebut.

Pelaku kemudian akan menawarkan bantuan menyelesaikan keluhan yang mengarah pada website palsu atau meminta nasabah memberi data pribadi.

4.Tawaran Jadi Agen Laku Pandai

Modus soceng lainnya adalah dengan menawarkan jasa agen laku pandai tanpa syarat yang rumit. Nasabah akan diminta mengirimkan sejumlah uang agar mendapatkan mesin EDC.

<H2>Kasus-kasus Pengurasan Rekening Melalui Soceng</H2>

Ada sejumlah kasus korban soceng yang mendapat cukup perhatian masyarakat karena menyangkut figur pejabat dan jumlah korbannya yang cukup banyak.

Tanggal 19 Januari 2023, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mengungkap sindikat penipuan dengan modus modifikasi Android Package Kit (APK) dan link phishing.

Baca Juga: Mengenal Nomor Porsi dan Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji: Sangat Gampang, Bisa Dilakukan dari HP

Dalam pengungkapan itu, mereka menangkap 13 orang tersangka.

Dalam keterangannya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa jumlah korban dalam kasus tersebut sebanyak 483 orang dengan kerugian ditaksir mencapai Rp12 miliar.

Di Nusa Tenggara Timur, Polda NTT tengah menyelidiki pengurasan tabungan di rekening mantan Wakil Gubernur NTT Benny A. Litelnoni.

Korban kaget karena tiba-tiba uang senilai Rp 35 juta dari rekeningnya raib.

Di Jember, seorang presenter Kompas TV, yang juga nasabah BRI Angga Wisudawan menjadi korban kejahatan soceng.

Uang, senilai Rp105 juta di rekeningnya hilang tanpa yang bersangkutan melakukan transaksi pembelian atau lainnya.

<H2>Tips Menghindari Jebakan Soceng</H2>

Kominfo pun memberikan tips agar masyarakat tidak mudah tergiur jika ada orang yang meminta data pribadi. Adapun tipnya adalah :

  • Jangan mudah tergiur dengan hal-hal yang sedang tren, pikirkan baik-baik sebelum Anda mengikuti tren karena bisa saja data pribadimu disalahgunakan
  • Jangan menyebar atau memberikan data pribadimu kepada siapapun yang mengaku dari pihak tertentu.
  • Bila Anda ditelepon oleh seseorang yang menurigakan, segera tutup dan blokir nomor tersebut
  • Simpan data pribadimu dengan baik

Sementara itu OJK juga memberikan tips untuk menjaga keamanan rekening yakni :

1.Aktifkan fitur notifikasi SMS transaksi

Jika ada transaksi di rekening Anda baik dana masuk atau keluar, maka bank akan mengirimkan SMS pemberitahuan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Thailand Masters 2023 Hari Ini 3 Februari: 9 Wakil Indonesia Akan Berlaga di Perempat Final

2.Cek histori rekening atau saldo secara berkala

3.Amankan perangkat seluler dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah, seperti menggunakan pindai sidik jari atau wajah.

4.Gunakan jaringan internet pribadi dan hindari menggunakan Wifi Publik atau Free Wifi saat melakukan transaksi perbankan.

5.Jaga data pribadi anda. Jangan pernah memberitahukan user ID, password, kode OTP, PIN rekening, atau nama ibu kandung.

6.Berhati-hati saat menggunakan ATM. Pastikan tidak ada benda-benda mencurigakan berupa tempelan alat lain atau nomor telepon bank yang tidak resmi di mesin ATM, untuk menghindari terjadinya skimming. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: OJK Antara

Tags

Terkini

Terpopuler