PENTING, 3 Cara Ajarkan Anak Mengenal dan Mengatur Emosi Dirinya. Elly Risman: Perasaan itu Perlu 3D

2 Januari 2023, 10:10 WIB
Ada cara ajarkan mengatur emosi bagi anak dari psikolog Elly Risman. / pixabay

DESKJABAR- Mengatur emosi merupakan hal yang penting bagi semua manusia. Oleh karena itu dari sejak dini, anak-anak harus diajarkan cara meregulasi emosi tersebut.

Jika anak tidak diajari cara meregulasi atau mengatur emosi maka ia akan sulit mengetahui bagaimana merespon suatu hal.

Elly Risman, Psikolog yang konsen terhadap permasalahan keluarga dan founder @keluargarisman, mengungkapkan hal ini pada kanal Instagram @elly.risman

Menurut Elly, perasaan itu perlu 3D, dikenali, diterima, dan dihargai. “Bila perasaan anak tidak kita terima, anak merasa seluruh dirinya tidak terima. Lucu ya? Tapi begitulah kenyataannya”, jelas Elly.

Baca Juga: Syarat Perpanjangan Plat Nomor Sepeda Motor 2023 serta Biaya Pengurusannya

Inilah cara mengajarkan anak mengatur emosi

Berikut cara mengajarkan anak untuk mengatur emosi dirinya dengan 3D, dikenal, diterima, dan dihargai ala Ibu Elly Risman:

1.Berusaha mengenali perasaan yang sedang anak alami, ketika anak marah, jangan langsung menegurnya. Menanyakan kondisi hatinya, apa yang sedang si anak rasakan, marah, kesel , sebel, benci, dan seterusnya.

Dengan demikian orang tua membantu memperjelas apa yang sedang dialami oleh perasaan anaknya.

Baca Juga: BOGOR: Jadwal SIM Keliling Sepekan Awal Tahun 2023, Syarat dan Ketentuan Berlaku, Cek Lokasi !

2. Kemudian menerima perasaan sang anak, sebagai hal yang bisa saja dialami oleh semua orang. Sehingga sang anak merasa diterima dan bisa mengungkapkan alasan tindakan yang si anak lakukan.

Hal ini juga merupakan upaya orang tua untuk membiasakan anak meluapkan emosi secara verbal bukan secara fisik.

3. Menghargai emosi si anak, dengan cara berempati kepadanya. Orang tua menyetujui rasa yang timbul dari sang anak .

Mengutarakan pada si anak, bahwa akan timbul perasaan yang sama, jika kita sebagai orang tuanya mengalami apa yang dialami dirinya.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat di Tasikmalaya Direhabilitasi Tahun 2023, Bisnis Berpotensi Bangkit

Orang tua sebagai contoh yang baik

Orang tua sebagai role model bagi anak, otomatis semua perilaku, perkataan dari orang tua bisa dicontoh anak.

Maka jika ingin anak bisa mengelola emosi dengan baik, orang tua pun harus bisa mengelola emosi dengan baik.

Orang tua juga harus bisa mengontrol emosi, misalnya mengungkapkan rasa tidak setuju atau amarah dengan bahasa yang baik.

Jika anak diajarkan meregulasi emosi dengan baik, tetapi orang tua tidak bisa memberikan contohkannya, maka akan sulit juga anak mengelola emosi dengan baik.

Semoga bermanfaat. Semangat terus untuk membentuk generasi yang baik.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @elly.risman

Tags

Terkini

Terpopuler