Mengenal Grup Band Tertua di Indonesia (2) , The Mercy's, romansa lagu cinta di tengah band muda pada jamannya

21 Desember 2022, 15:15 WIB
Salah satu rekaman album The Mercy's di era 1970 an yang banyak dijual di sosial media dan aplikasi jualan online /

 

DESKJABAR – Kepopuleran lagu “Kisah Seorang Pramuria”, “Biar Ku Sendiri” dan”Dalam Kerinduan” dari grup band Indonesia yang berdiri pada tahun 196 di Medan ini membuat beberapa penyanyi terkenal membawakannya kembali dengan arransir lagu yang berbeda.

Tak bisa disangkal, kehadiran grup band yang didalamnya terdapat Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arshad, Reynold Panggabean dan Iskandar ini telah mewarnai belantika musik Indonesia yang rekam jejaknya masih ada hingga kini.

Pada tahun 1965 di Medan, Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arshad , Reynold Panggabean dan Iskandar membentuk sebuah grup band yang pada awalnya didirikan sebagai band pengiring acara-acara pesta.

Baca Juga: Atasi Kolesterol Tinggi dengan Kerokan Buah Ini, Cara Sederhana dari dr Zaidul Akbar

Tak lama grup band ini mendapat tawaran show di Penang Malaysia, sayangnya Rizal Arshad tidak bisa bergabung karena harus melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran di Jerman.

Posisi Rizal kemudian digantikan oleh Charles Hutagalung hingga sosok Charles sangat identik dengan grup band ini.

Pada tahun 1972 mereka memutuskan untuk bermain secara profesional dan memilih Jakarta sebagai tempat mereka berkiprah.

Mereka bermain di beberapa klub malam yang ada di Jakarta dengan membawakan lagu ciptaan sendiri.

Di Jakarta, seorang pemain saxophone, Albert Sumlang memperkuat The Mercy’s yang tak lama setelah itu masuk ke dapur rekaman dengan lagu-lagu andalan mereka “Tiada Lagi”,”Hidupku Sunyi”, “Baju Baru”, “Untukmu, “Love”, “Di pantai”, “Bebaskanlah”,”Kurela Dikau Kasih”, “Women” dan “Kisah Seorang Pramuria” yang dikemudian hari lagu-lagu ini begitu populer.

Rekaman pertama The Mercy’s dirilis oleh perusahan rekaman yang banyak melejitkan beberapa musisi ternama, Remaco.

Album pertama The Mercy’s sangat disukai pecinta musik di Indonesia kala itu, mereka jadi lebih banyak jadwal manggung setelah debut rekaman perdananya.

Ciri khas grup band tahun 1970 an pun lekat dengan penampilan mereka, rambut gondrong dengan celana bergaya cur bray alias bagian bawah celana lebih besar hingga bisa dipakai untuk menyapu jalan, seloroh anak muda 1970 an.

Baca Juga: Link Lowongan Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) BNPB 2022, Ada 127 Formasi bagi Lulusan D3, S1

Lagu “Tiada Lagi” menjadi lagu wajib yang banyak dinyanyikan para pecinta The Mercy’s kemudian menjadi lagu yang sering diputar di stasiun radio.

Dari beberapa pentolan The Mercy’s yang memutuskan bersolo karier adalah Rinto Harahap yang dikenal dengan musik Pop yang dibawakan banyak penyanyi keren pada tahun 1970 an seperti Iis Sugianto, Christine Panjaitan, Nia Daniaty, Broery Marantika hingga Nur Afni Octavia.

Selain Rinto Harahap, penggebuk drum The Mercys Reynold Panggabean sukses menggebrak panggung dangdut modern bersama sang istri Camelia Malik dalam beberapa lagu terkenal seperti ”Aduhai” bersama OM Tarantula.

Lebih dari 30 album karya mereka ditorehkan di belantika musik Indonesia dari mulai album Pop, keroncong hingga lagu Rohani.

The Mercy’s adalah legenda, The Mercy’s adalah inspirasi bagi lahirnya lagu mereka kembali terlahir dengan warna musik yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. ***

 

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler