INILAH PERAN Penting Petani, Bahkan Presiden Soekarno Menyebutnya Sebagai Tiang Bangsa

12 Desember 2022, 11:27 WIB
Sekelompok petani tengah memanen tanaman padi. Petani punya peran penting dan strategis /pixabay@keulefm/

DESKJABAR - Kita mengetahui bahwa petani merupakan seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman.

Petani mengolah tanah untuk menanam sayuran, padi, bunga, buah dan lain lain, tentunya dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut.

Mereka juga dapat menyediakan bahan mentah bagi industri, seperti serealia untuk minuman beralkohol, buah untuk jus, dan wol atau kapas untuk penenunan dan pembuatan pakaian.

Baca Juga: MULUT Messi Memang Ampuh, FIFA Akhirnya Memulangkan Wasit Mateu Lahoz dari Piala Dunia 2022 di Qatar

Setiap orang bahkan bisa menjadi petani, baik itu mengolah lahan milik pribadi atau mempekerjakan pekerja untuk mengolah lahan.

Siapa yang tak kenal dengan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno. Bahkan dia juga yang mencetuskan atau menemukan julukan nama petani.

Dimana nama petani merupakan sebauh akronim dari Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Makna singkatan ini diberikan langsung oleh Soekarno, Presiden pertama Indonesia dan disampaikannya pada tahun 1952.

Bagi para petani, sebutan itu tentu sangat membanggakan, apalagi yang menyematkannya adalah presiden pertama Indonesia, yakni Bapak Soekarno.

Soekarno membuat kepanjangan untuk kata petani sebagai bentuk retorikanya untuk mengambil hati para petani. Ujar Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Suistiyono.

Meski begitu, arti dari kepanjangan petani sebagai penyangga tatanan Negara Indonesia ini memang dinilai pas dan cocok dengan profesi petani.

Baca Juga: TERGET Iklim Indonesia Dikiritik Masih Jauh untuk Meredam Pemanasan Global, Emisi Karbon Masih Tinggi

Seperti yang sudah kita diketahui, Soekarno memang sangat suka membuat akronim-akronim seperti Berdikari dari berdiri di ata kaki sendiri,Trikora dari Tri Komando Rakyat, Jasmerah dari jangan sampai melupakan sejarah, dan sebagainya.

Suharto juga mengatakan bahwa Soekarno menyebut petani sebagai tiang bangsa. Tiang bangsa di sini bermakna, petani merupakan penyangga perekonomian bangsa Indonesia.

Karena saat itu, hampir 70 persen masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani. Bahkan banyak dari kita yang hidup hanya dengan bercocok tanam.

“Jadi kalau petani dikatakan penyangga ekonomi itu memang benar. Tapi itu dulu, kalau sekarang harus diteliti lagi, karena yang muda itu sekarang sudah enggak mau lagi bertani, mereka ingin jadi priyayi semua, kerja di kantor,” ujar Suhartono.

Soemarsaid Moertono, dalam bukunya yang berjudul State and Statecraft in Old Java menuliskan bahwa petani adalah penyangga supra-village.

Baca Juga: INILAH Potensi Bahaya dari Sampah yang Kita Buang, di Bandung Volume Sampah Mencapai 1.529 Ton per Hari

Artinya, petanilah yang menyangga kehidupan di atas desa. “Jadi kehidupan di atas desa semuanya ditanggung oleh petani,” lanjut Suhartono.

Soal Soekarno yang menyebut petani adalah penyangga tatanan negara Indonesia, menurut Suhartono hal itu tidak bisa lepas dari kecerdasan Soekarno dalam berpolitik.

Soekarno paham betul, kaum tani memiliki kekuatan yang sangat besar, dan sama seperti yang dikatakan Singgih Tri Sutrisno, Suhartono juga mengatakan hal ini tidak bisa dilepaskan dari upaya menarik simpati dan dukungan kaum tani.

“Jadi Bung Karno itu cerdas. untuk memenangkan perpolitikan, dia tahu harus menguasai dukungan dari kaum tani. Sebab mayoritas penduduk Indonesia itu tani,” ujarnya.

Bahkan jauh sebelum Soekarno membuat akronim Penyangga Tatanan Negara Indonesia, kata petani berasal dari kata tani, yang merupakan bahasa sanskerta, dalam bahasa sanskerta, kata tani berarti tanah yang ditanami.

Ketika mendapat imbuhan ‘pe’ di depannya, maka kata tani yang awalnya merupakan kata benda akan menjadi subjek. Seperti pelaut yang berasal dari kata laut, setelah mendapat imbuhan ‘pe’ maknanya berubah menjadi orang yang bekerja di laut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler