DESKJABAR - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie meraih hadiah sebesar Rp105 juta, setelah menumbangkan Anthony Sinisuka Ginting di final turnamen simulasi BWF World Tour Finals 2022.
Pada pertandingan yang berlansung di arena Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis 10 November 2022 Jonatan Christie mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dalam satu game 25-23.
Aturan permainan di turnamen simulasi BWF World Tour Finals 2022 ini, memang hanya menggunakan format setengah turnamen atau round robin dan satu gim pertandingan itu.
Dengan kemenangan di turnamen bertajuk “BNI Bright Up 2022” itu, Jonatan Christie menerima hadiah sebesar 7.000 dolar Amerika atau sekitar Rp105 juta.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting yang menempati posisi runner up berhak menerima hadiah sebesar 6.000 dolar atau sekitar Rp90 juta.
Meski gagal menjadi juara, Ginting mengaku puas dengan penampilan ada turnamen itu dan bersyukur bisa menuntaskan pertandingan tanpa cedera.
"Ya bersyukur bisa main di sini, bisa untuk persiapan ke WTF juga karena formatnya sama-sama memakai setengah turnamen. Sistemnya memakai grup dulu baru ke fase gugur," ujarnya.
"Turnamen ini jadi salah satu persiapan saya, semoga nanti di WTF bisa memberikan yang terbaik," kata Anthony Sinisuka Ginting.
Sebelum bermain di final, Jonatan Christie sebagai juara grup B. Sementara Anthony Sinisuka Ginting menjadi juara di Grup A.
Di babak penyisihan Jonatan Christie menumbangkan pemain wakil Thailand Shittikom Thammasin 25-16, kemudian mengalami kekalahan dari Leong Jun Hao asal Malaysia) 23-25.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting sukses memetik dua kemenangan dengan mengalahkan rekan senegaranya 25-20, dan wakil dari Malaysia Ng Tze Young 25-12.
Sementara itu pelatih tunggal putra pelatnas Cipayung, Irwansyah, menuturkan hasil dari turnamen ini dinilai memuaskan lewat performa atlet yang mampu bermain maksimal.
Menurut Irwansyah, tiga wakil tunggal putra Indonesia yang tampil yaitu Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo bermain dengan nyaman dan bermain maksimal.
Padahal ketiganya baru pulang ke Indonesia pada hari Selasa setelah bermain di tur Eropa selama kurang lebih tiga pekan.
"Memang kondisi baru pulang dari Eropa masih ada lelah, tapi kondisi anak-anak semuanya bagus karena niatnya memang untuk ikut uji coba. Mereka mainnya 'enjoy' sehingga bisa memberikan yang terbaik di simulasi ini," kata Irwansyah.***