LEBARAN IDUL ADHA KAPAN? Mengapa Hilal Harus Dirukyat? Tidak Cukupkah dengan Menggunakan Perhitungan Hisab?

24 Juni 2022, 10:39 WIB
Lebaran Idul Adha 2022 kapan? Tidak cukup dengan hilal, mesti disempurnakan dengan rukyat / BMKG /

DESKJABAR – Hari pelaksanaan lebaran Idul Adha akan ditentukan setelah kaum muslimin tahu dengan pasti kapan mulai masuk pada bulan Dzulhijjah.

Hari lebaran Idul Adha selalu akan ditentukan melalui rukyat atau melihat dengan langsung posisi hilal. Begitupun dalam penentuan bulan-bulan yang lainnya dalam penanggalan Islam.

Adapun hari lebaran Idul Adha sudah dapat dilihat dalam kalender Hijriyyah, yang dibuat berdasarkan perhitungan hisab.

Perlu diketahui, salah satu manfaat dari adanya perhitungan kalender melalui hisab adalah untuk mempermudah.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Bandung Terkini 2022, Sedang Hits, Pas untuk Anak Refreshing Saat Liburan Sekolah

Namun demikian, koreksi akhirnya tetap dengan rukyat atau dengan melihat posisi hilal di setiap akhir bulannya.

Lalu mengapa hilal harus dirukyat, apakah tidak cukup dengan perhitungan ilmu hisab?

Perlu kita ketahui, dalam penentuan kalender baik itu kalender Masehi ataupun kalender Hijriyyah dalam tiap bulannya terdapat hitungan yang tidak genap.

Seperti dalam perhitungan Masehi kita sudah tahu ada bulan yang berjumlah 28 hari, 30 hari dan 31 hari.

Baca Juga: Gempa Afganistan Tewaskan 1000 Orang! Taliban Mengatakan Upaya Penyelamatan Gempa Afghanistan Hampir Selesai

Ternyata kalau kita pelajari tentang perhitungan Masehi dengan jumlah hari tersebut masih ada kekurangan, sehingga dalam rentang waktu tertentu dalam perhitungan Masehi selalu ada koreksi.

Bedanya dengan perhitungan bulan Hijriyyah koreksi selalu dilakukan di setiap bulannya karena penanggalan Hijriyyah erat kaitannya dengan ibadah.

Perhitungan Hijriyyah juga perlu dipastikan dengan melakukan pemantauan hilal yang kita kenal dengan sebutan rukyat hilal.

Hisab belum bisa menentukan dengan pasti apakah hilal sudah bisa terlihat atau tidak, makannya selalu ada koreksi dalam penentuan ketinggian hilal yang dapat dilihat, karena hal tersebut baru bisa diketahui melalui pengalaman.

Baca Juga: 6 Syarat agar Ibadah Qurban Hari Raya Idul Adha Diterima, Doa supaya Amal Terkabul

Rasulullah SAW memerintahkan untuk menentukan bulan hijriyyah sendiri dengan melakukan pengamatan langsung oleh mata dan hal tersebut tidak dapat diwakili dengan hisab.

Terdapat beberapa petunjuk dalam hadits shahih sebagai berikut:

لا تصوموا حتى تروا الهلال ولا تفطروا حتى تروه فإن غم عليكم فاقدروا له

Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan jangan pula kalian berbuka hingga kalian melihatnya. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya (HR Bukhari dalam Kitab Shaum, bab Sabda Nabi SAW “Jika kalian melihat hilal”

الشهر هكذا وهكذا يعني مرة تسعة وعشرين ومرة ثلاثين

satu bulan itu jumlah harinya segini dan segini, yaitu sekali waktu berjumlah dua puluh sembilan dan sekali waktu berjumlah tiga puluh hari (HR Bukhari dalam kitab Shaum bab Sabda Nabi SAW “Kami (kaum) yang tidak menulis dan menghitung”).

Baca Juga: Total 10 Jemaah Haji Dikabarkan Meninggal di Tanah Suci Mekkah Arab Saudi

Selain hadits-hadits di atas masih terdapat banyak hadits yang tidak bisa disampaikan semuanya disini.

Pada dasarnya mengapa penentuan Idul Adha dan hari-hari lain dalam perhitungan kalender hijriyyah tidak cukup dengan hisab dan masih memerlukan rukyat karena beberapa hal di bawah ini:

1. Dalil hanya memerintahkan dengan cara pantauan langsung dengan mata.

2. Hisab tidak bisa menentukan dengan 100% hilal dapat terlihat atau tidak.

3. Hilal yang dilihat dengan rukyat dipengaruhi oleh ukuran cahaya hilal, kecerlangan langit senja dan kemampuan mata manusia di samping posisi bulan-matahari.

Baca Juga: Total 10 Jemaah Haji Dikabarkan Meninggal di Tanah Suci Mekkah Arab Saudi

4. Yang bisa dihitung dengan hisab hanya posisi bulan-matahari.

5. Hisab hanya mampu menyimpulkan dari data rukyat/pengamatan yang sudah diperoleh (sebatas kemungkinan/imkan rukyat)

Mudah-mudahan data di atas bisa menjawab pertanyaan yang selama ini membuat kita penasaran.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Aplikasi HaditsSoft

Tags

Terkini

Terpopuler