DESKJABAR – Dalam ajaran agama Islam, di bulan Ramadhan umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
Bulan suci Ramadhan dalam Islam merupakan salah satu periode dimana bulan tersebut memiliki keistimewaan dan banyak faedah yang bisa diambil.
Pada bulan Ramadhan, pintu ampunan dan ladang pahala Allah buka seluas-luasnya. Ada banyak sekali amalan-amalan baik yang bisa dilakukan untuk menambah pahala.
Bahkan di bulan Ramadhan Allah akan melipat gandakan pahala bagi orang-orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh dan fokus.
Baca Juga: 3 Cara Menjadikan Anak Penghafal Al Quran 30 Juz dengan Mudah, Kata Ustadz Adi Hidayat
Di bulan suci Ramadhan, umat Muslim disarankan untuk banyak berbuat kebaikan dan memohon minta ampunan kepada Allah SWT karena bulan Ramadhan hanya akan datang satu tahun sekali dan manusia tidak mengetahui sampai kapan akan hidup di dunia.
Banyaknya amalan baik yang bisa dilakukan ketika puasa tentunya akan sangat sayang jika dilewatkan begitu saja apa lagi naudzubillah jika sampai melakukan perbuatan dosa di bulan yang sangat suci ini.
Menurut pendakwah Ustadz Adi Hidayat, ada 3 amalan pokok yang hendaknya dilakukan ketika bulan Ramadhan.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar, Seperti Apa Tandanya Malam Lailatul Qadar? Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Begini
Seperti dilansir Deskjabar.com dari kanal Youtube Adi Hidayat Official berjudul “Tiga Amalan Pokok Ramadhan – Ustadz Adi Hidayat” yang tayang pada 23 Maret 2022, berikut 3 amalan utama yang menjadi kurikulum puasa Rasulullah SAW:
1. Meningkatkan sholat
Bagi umat muslim yang biasa mengerjakan shalat hanya yang wajib saja, pada bulan Ramadhan dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dengan yang sunnah seperti shalat sunnah rawatib, dhuha, tahajud, tarawih.
“Kalau meningkat, secara singkatnya berarti bertambah dari yang sekedar fardhu ditambah dengan yang sunnah. Maka dari sekarang keluarkan semua jenis sholat sunnah,” Kata Ustadz Adi Hidayat.
“Rawatib itu yang melekat dengan sholat fardhu dan menentukan untuk memperbaiki sholat fardhu. Jadi kalau kurang khusyuk ditambah dengan sunnahnya disebut dengan rawatib, bisa sebelum bisa setelah.” Sambungnya.
Kemudian dianjurkan melaksanakan shalat dhuha dengan rincian 3 pembagian waktu sebagai berikut:
- Awal dhuha (Syuruq) berfungsi untuk mengganti seluruh dzikir yang ada di dalam tubuh kita.
“Mata berdzikir, telinga berdzikir, lisan berdzikir bisa diganti dengan 2 rakaat dhuha, itu waktunya pertengahan dhuha kurang lebih dari jam 8,9,10 pagi.” Ucap Ustadz Adi Hidayat.
- Fungsi yang kedua pertengahan dhuha (jam 9-10), bisa menghambat atau menghentikan, menahan satu musibah umum.
"Misal ada kebanjiran atau macet, orang-orang kena macet, bagi yang biasa melaksanakan dhuha di pertengahan waktu, itu bisa ditolong Allah." Ujarnya.
- Akhir dhuha (10-11 menjelang dzuhur) akhir dhuha bisa dilakukan dengan jumlah 2, 4, sampai 8 rakaat.
“Di antara manfaatnya bisa mempermudah datangnya rezeki dengan izin Allah SWT ketika ikhtiar itu dhuha, nanti ke malamnya silahkan lanjut dengan tahajud, tarawih dan witir.” Tutur Ustadz Adi Hidayat.
2. Banyak berinteraksi dengan Al-Qur'an
Ada 2 cara menurut Ustadz Adi Hidayat dalam berinteraksi dengan Al Qur'an
- Banyak membaca atau disebut qiraah
Agar mudah dalam mengkhatamkan Al Qur’an di bulan Ramadhan ustadz Adi Hidayat memberi tips agar setiap hari membaca 1 juz. Supaya mudah, bagi 1 juz dalam lima waktu shalat dengan rincian sebelum dan sesudah shalat membaca 14 ayat.
- Mengkaji tilawah Al Qur’an
Mempelajari Al Qur’an, memahami isi bacaan dan kandungan didalamnya agar kita semakin bertakwa kepada Allah SWT.
3. Berinfaq dan sedekah
Sedekah atau infaq menurut Ustadz Adi Hidayat tidak selalu harus dengan modal yang besar.
Yang paling terpenting adalah memulai dengan niat kepada Allah untuk ibadah dan selalu berbagi semampunya saja. Tidak ada paksaan nominal yang harus dikeluarkan.
Di akhir, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat muslim untuk membaca doa ini agar dapat berpuasa dengan lancar.
Allahumma ahillahu a’laina bilyumni wal iiman wassalamati wal islam rabbi warabbukallah
“Ya Allah, anugerahkan awal Ramadhan kepada kami dengan ketenangan, kedamaian, kekuatan iman, keselamatan, sehat, tidak sakit sampai selesai puasanya, diberikan kekuatan untuk ibadah dalam keislaman dan diikhlaskan hanya kepada Allah SWT.” Pungkas Ustadz Adi Hidayat.***