Puasa Bulan Ramadhan, Shalat Tarawih, Qiyamul Ramadhan, dan Diampuninya Dosa

8 April 2022, 13:50 WIB
Dalam Puasa bulan Ramadhan ada ibadah sunnah, yaitu shalat tarawih atau Qiyamu Ramadhan /Instagram@mohamed_hassan/

DESKJABAR - Terdapat ibadah sunnah di bulan Ramadhan, yaitu shalat tarawih atau Qiyamul Ramadhan.

Shalat tarawih atau Qiyamu Ramadhan biasanya dilakukan berjamaah di Masjid.

Dalam puasa Ramadhan dan shalat tarawih atau Qiyamul Ramadhan ada keutamaan, yaitu diampuninya dosa yang telah lalu.

Istilah tarawih untuk Qiyamul Ramadhan

Al-Bukhari mengatakan, yang dimaksud shalat tarawih adalah Qiyamul Ramadhan.

Baca Juga: JADWAL BUKA PUASA Hari Ini 8 April 2022 Kota Bandung, Dilengkapi Doa dan Adab Buka Puasa Sesuai Sunnah

Jadi, shalat tarawih adalah Qiyamu Ramadhan, artinya tarawih itu sekedar nama dan bukan sifat shalat.

Taraweh sendiri asalnya dari kata rahah artinya santai, istirahat, tidak tergesa-gesa.

Nama tarawih dari para ulama, dan nabi sendiri menyebutnya Qiyamul Ramadhan.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Sholat Wilayah Purwakarta Hari Ini, 8 April 2022 serta Doa Buka Puasa

Waktu Shalat Tarawih

Waktu Shalat Tarawih atau Qiyamu Ramadhan bisa dilakukan pada awal malam, tengah malam atau akhir malam.

Hanya saja berdasarkan informasi Umar bin Khattab, kebanyakan orang-orang melakukan Shalat Tarawih atau Qiyamul Ramadhan pada awal malam.

Shalat Tarawih atau Qiyamu Ramadhan

Berdasarkan keterangan Shalat Tarawih atau Qiyamu Ramadhan bisa dilakukan secara berjamaah, bahkan nabi yang mengimami Shalat Tarawih.

Rasulullah bukan hanya mengimami para sahabat, melainkan sebagaimana biasanya pada sore hari setelah waktu ashar, beliau mengumumkan kepada khalayak untuk berjamaah Shalat Tarawih.

Lebih dari itu beliau mengajak istri-istri dan keluarganya untuk melakukan Qiyamul Ramadhan.

Baca Juga: Apakah Mata Minus Bisa Sembuh, dan Apa Penyebabnya? Berikut Penjelasan dr Sugandi

Pada awal kekhalifahan Umar bin Khattab jamaah shalat Qiyamul Ramadhan meskipun dalam satu masjid, mereka masing-masing.

Maka Umar bin Khattab mempersatukannya dengan satu imam.

Dia memandang shalat tarawih berjamaah dalam satu Masjid dengan satu imam itu lebih sesuai dengan sunnah Rasulullah.

Maka shalat tarawih lebih utama dilakukan berjamaah, boleh dilakukan di Masjid, boleh di tempat yang lainnya.

Boleh dilakukan pada awal malam, tengah malam atau akhir malam, semuanya merupakan sunnah Rasulullah SAW.

Shalat tarawih berjamaah di Masjid lebih utama daripada munfarid.

Dikutip DeskJabar.com dari buku Risalah Shaum.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Buku Risalah Shaum

Tags

Terkini

Terpopuler