DESKJABAR - Pezina pun diberi kunci surga, simak penjelasan Gus Baha berikut ini. Kuncinya bacakan dzikir penghapus dosa zina berikut ini.
Akan tetapi, Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk taubat, hingga pelaku zina menemui ajalnya.
Bahkan dalam suatu hadist diterangkan, seseorang yang telah melakukan dosa bertahun-tahun pun, tetap bisa mendapatkan kunci surga, jika membaca dzikir ini.
Allah SWT masih memberikan kesempatan bertaubat hingga pelaku zina hendak mendekati ajalnya.
Bahkan dosa zina berkali kali pun atau dosa lainnya dapat terhapus dengan membaca dzikir ini.
Proses taubat yang baik adalah dengan menutup aib dosa zina bagi dirinya sendiri. Cukuplah ia dan Allah yang Maha Tahu.
Jika dzikir penghapus dosa zina ini diucapkan dengan benar, dengan penuh harapan agar segala dosa-nya terampuni, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan memberikan kunci surga kepada pelaku dosa zina.
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk," ( QS Al Isra ayat 32).
Demikian salah satu larangan Allah Swt yang tercantum dalam Al-quran, agar kita menjauhi zina. Dalam ajaran Islam, zina dilarang dengan tegas, dan termasuk dosa besar.
Lalu apakah bacaan dzikir ini dapat menjadi penghapus dosa zina berkali kali? Simak penjelasan Gus Baha berikut ini.
Dikutip DeskJabar dari YouTube Santri Kalong Virtual pada 4 April 2020 dengan judul "Meskipun pernah jadi pezina, masih tetap bisa masuk surga, begini penjelasanya".
Bacaan dzikir yang Gus Baha maksud dapat menghapus dosa zina berkali kali adalah kalimat "Laillahaillallah". Ada apa dengan bacaan zikir Laillahaillallah? Dan, mengapa dapat menjadi penghapus dosa zina berkali kali?
"Kok kayak-kayak Islam itu memperbolehkan zina, karena yang pernah zina pun asal melafadzkan 'Laillahaillallah' bisa masuk jannah (surga)?" ucap Gus Baha.
Hadist yang dimaksud Gus Baha ini adalah hadis dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.
Jika dipahami secara kontekstual, hadist ini membuat kita bertanya-tanya. Apakah semudah itu untuk masuk surga?
"Justru hadist itu menunjukkan satu kaidah ilmiah yang luar biasa. Yaitu kebenaran yang absolut tidak boleh terganggu oleh perilaku sosial." ucap Gus Baha.
Baca Juga: Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Syekh Ali Jaber: Jangan Tinggalkan Walaupun Bangun Jam 11 Siang
Namun, Gus Baha juga mejelaskan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT melalui hadist ini.
Apabila hatinya tulus mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhannya, dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya, maka ia termasuk ke dalam golongan orang yang diberi pertolongan di akhir hayatnya.
"Eksistensi Allah SWT sebagai Tuhan adalah eksistensi yang absolut. Sehingga harus sah, meskipun dikatakan orang yang pernah melakukan zina," ucap Gus Baha.
"Tapi, ada konteks di mana absolutisme kebenaran itu tidak bersyarat apapun." ucap Gus Baha.
Maksud dari kalimat ini adalah bahkan orang yang kafir puluhan tahun ketika sudah melafadzkan 'Laillahaillallah' berarti sudah sah menjadi muslim.
Begitu pun dosa zina, apabila mengucapkan dzikir ini berkali kali akan diampuni dosa besar nya.
"Tapi orang Islam itu harus senang karena kita diberi kunci surga, yaitu Lailahaillallah," ujar Gus Baha.
Baca Juga: Sholat Tarawih Mana yang Paling Afdol, 11 Rakaat atau 23 Rakaat? Ustadz Abdul Somad Beri Jawaban
Seorang pelaku zina sekali pun dapat masuk surga apabila terus menerus melafadzkan Lailahaillallah dan kembali ke jalan Islam yang benar.
"Soal nanti bisa masuk surga kan bisa kapan-kapan, Allah gak bilang langsung," kata Gus Baha.
Hanya dengan mengucapkan Laillahaillaah berulang kali setiap saat.
Maka, dosa zina yang menumpuk dapat Allah SWT ampuni dan diterima taubatnya.
Akan tetapi, ada catatan penting yaitu pendosa telah menyesali perbuatan dosa zina dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, serta berjanji tidak akan mengulangi bahkan tidak sedikitpun memiliki niat untuk mendekati zina.
Namun, hasil akhir akan dibuktikan kelak pada hari akhir nanti, saat semua amalan manusia akan dihisab.***