DESKJABAR - Puasa Nisfu Syaban 2022 jatuh pada hari Jumat, tanggal 18 Maret 2022.
Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan bagaimana mana hukumnya puasa Nisfu Syaban di hari Jumat berikut syarat puasa Nisfu Syaban boleh dikerjakan di hari Jumat.
Perlu diingat, yang dimaksud Puasa Nisfu Syaban adalah puasa di pertengahan bulan Syaban tepatnya tanggal 15.
Puasa ini di bulan lain dikenal dengan Puasa Ayyamul Bidh. Artinya, niat puasa yang dibaca adalah niat Puasa Ayyamul Bidh.
Baca Juga: BUKTI BARU KASUS SUBANG: Diduga MIlik Pelaku, Anjing Pelacak Temukan Sepatu Putih di Lokasi TKP
Tata cara Puasa Nisfu Syaban hampir sama dengan puasa sunnah lainnya yakni diawali niat disunnahkan sahur dan diakhiri dengan berbuka pada adzan maghrib berbunyi atau terbenamnya fajar.
Artinya cara puasa Nisfu Syaban tidak berbeda dengan puasa pada umumnya, seperti puasa Ramadhan.
Amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam pada Nisfu Syaban diantaranya adalah berpuasa, perbanyak istighfar, perbanyak sholawat dan membaca doa pada malam Nisfu Syaban yang merupakan malam pengampunan.
Puasa Nisfu Syaban termasuk dalam puasa sunnah yang dianjurkan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa di bulan Syaban terutama di pertengahan hingga akhir Syaban.
Namun, dalam hadits, Rasulullah SAW melarang untuk puasa di Hari Jumat, dalam hal ini puasa sunnah.
Bagaimana hukum puasa Nisfu Syaban tahun 2022 ini, yang jatuh pada hari Jumat? Sedangkan Jumat adalah hari yang diharamkan berpuasa.
Apakah tetap boleh dilaksanakan?
Dikutip dari Kanal Youtube Audio Dakwah berjudul "Puasa Sunnah Di Hari Jumat Haram - Penjelasan Ustadz Adi Hidayat LC. MA", tayang 28 Desember 2020, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, jika tidak ada sesuatu atau sebab yang mewajibkan puasa di hari Jumat maka hal itu tidak dibenarkan.
"Sengaja puasa di hari Jumat itu tidak dibenarkan hukum nya tidak boleh. Karena Jumat itu hari raya bagi umat Islam," kata Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat menambahkan Jumat adalah hari raya bagi umat Islam yang datang khusus setiap pekan.
"Tidak boleh secara sengaja mengerjakan puasa apapun termasuk puasa sunnah Nisfu Syaban tanpa ada kaitan dengan puasa lain", ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Sementara itu, puasa boleh dilakukan di hari Jumat adalah puasa yang bersifat wajib.
"Ada puasa yang diwajibkan misalnya puasa Ramadhan, nazar kalau berhasil puasa di hari Jumat itu dikerjakan, Puasa Daud, misal Rabu puasa Kamis tidak, Jumat puasa, itu boleh dikerjakan," jelasnya.
Kesimpulan dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat bahwa puasa Nisfu Syaban boleh dikerjakan tapi ada syaratnya yaitu disertai puasa sunnah lain, dan tidak dikerjakan secara menyendiri pada hari Jumat.***