DESKJABAR – Perang Rusia vs Ukraina sudah memasuki minggu ketiga. Sejauh ini masih belum ada klaim yang menyatakan tujuan dari perang tersebut telah tercapai.
Perang Rusia vs Ukraina telah menewaskan ribuan nyawa, lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi, dan sebagiannya lagi terpaksa menyembunyikan ketakutannya di tengah kota yang sedang digempur militer.
Sejak perang Rusia vs Ukraina dimulai pada 24 Februari yang lalu, perwakilan dari kedua belah pihak baru bertemu secara langsung di Turki pada Kamis 10 Maret 2022.
Baca Juga: Konflik Rusia vs Ukraina, Islam Harus Jadi Solusi, Simak Ustadz Adi Hidayat
Namun sepertinya tidak ada kesepakatan untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina. Rusia menyatakan tidak akan mengakui satu pun poin negosiasi.
Dalam perang Rusia vs Ukraina ini, pembicaraan antara kedua belah pihak difokuskan dalam urusan gencatan senjata lokal terbatas yang memungkinkan warga sipil yang masih terjebak dalam peperangan bisa mengungsi.
Dilansir DeskJabar.com dari Reuters pada 10 Maret 2022 dengan judul ‘Russia, Ukraine foreign ministers meet as war enters third week’.
Baca Juga: Inilah Amalan Istimewa yang Sering Dikerjakan oleh Rasulullah Bulan Sya'ban, Kata Ustadz Adi Hidayat
Ukraina menyatakan jika Rusia telah menyebabkan beberapa warga Ukraina terisolasi dari akses air, obat-obatan dan juga makanan.
Adalah ribut soal saling klaim rumah sakit, yang menjadi sasaran pengemboman oleh pihak Rusia dalam perang itu.
Pihak Ukraina menuding Rusia telah melakukan tindakan ‘genosida’. Menurut Ukraina, pihak militer Rusia telah membom rumah sakit bersalin pada Rabu kemarin.
Namun Rusia pun mengklaim jika rumah sakit yang dimaksud sudah tidak dioperasikan lagi sebagai rumah sakit bersalin, akan tetapi sudah diambilalih oleh pasukan militer Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuding Rusia takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, sehingga menghancurkannya. Pernyataan itu disiarkan di televisi pada Rabu malam.
Dalam perang Rusia vs Ukraina ini, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan jika pihaknya akan berusaha membuka tujuh akses menuju Mariupol.
Alasan mereka, aksinya tersebut ditujukan sebagai koridor kemanusiaan menyelamatkan warga sipil yang masih terjebak.
Baca Juga: 11 JENIS TANAMAN HERBAL, Ampuh Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes, Nomor 6 Biasa Kita Makan
Pasukan Rusia terus menggempur pasukan Ukraina. Sementara itu pihak Barat ramai-ramai memberi bantuan untuk Ukraina, melalui Polandia dan Rumania.
Pasukan Rusia telah maju di selatan tetapi belum merebut satu kota pun di utara atau timur.
Negara-negara Barat beranggapan, serangan kilat yang direncanakan di Kyiv gagal pada hari-hari awal perang, dan Moskow malah beralih ke taktik yang melibatkan serangan yang jauh lebih merusak.***