RAMADHAN 1443 H: Puasa SAH atau TIDAK Jika Mandi Junub Setelah Subuh? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)

8 Maret 2022, 11:22 WIB
Ustadz Abdul Somad atau UAS menjelaskan apakah puasa diterima jika mandi junub setelah sahur (mendahulukan sahur dulu) atau setelah adzan Subuh karena kesiangan. /Tangkapan Layar /Yotube Cahaya Islami 26/

DESKJABAR - Bulan suci Ramadhan 1443 H hanya tingga menghitung hari. Bulan depan, bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia itu akan segera tiba.

Agar puasa Ramadhan sesuai dengan syariat ajaran Islam, tentu saja puasa Ramadhan harus dijalani dengan segala keikhlasan
bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan dahaga di siang hari.

Banyak hal yang harus diketahui agar puasa Ramadhan diterima Allah SWT. Termasuk di antaranya, diterima tidak jika kita puasa tapi mandi junubnya setelah sahur (mendahulukan sahur dulu) atau setelah adzan Subuh karena kesiangan.

Baca Juga: HOT NEWS KASUS SUBANG: CCTV Ungkap Aktivitas YOSEF di Hari Kejadian, YOSEF Diperiksa YOSEF TAK BISA MENGELAK!

Baca Juga: HOT NEWS KASUS SUBANG: Wahyu Kepala Sekolah Yayasan yang Menghilang AKHIRNYA DITEMUKAN

Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam video di kanal Youtube Cahaya Islami 26 yeng berjudul: 'APAKAH SAH PUASA MANDI JUNUB SETELAH SUBUH' yang diunggah pada 1 Mei 2020 menjelaskan begini:

Kata Ustadz Abdul Somad atau UAS, ada hadist yang diriwayatkan oleh Sayidatuna Umul Mukmin Aisyah RA: (Satu hari) datang seorang laki-laki menjumpai Nabi Muhammad SAW.

Laki-laki itu berkata: "Aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub belum mandi wajib. Dan saya mau puasa".

"Apa jawab Nabi SAW, Aku (kata Nabi SAW) pernah juga bangun pagi dalam keadaan junub. Lalu aku mandi wajib dan aku berpuasa", ungkap Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Namun rupanya laki-laki itu tidak menerima atau kurang puas dengan jawaban Nabi SAW itu.

"Lalu ia (laki-laki itu) mengatakan: Ya Rasulullah engkau tak sama seperti kami. Engkau kan Nabi, dosamu yang lalu, yang akan datang sudah diampunkan Allah SWT", kata Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Mendengar perkataan laki-laki itu, kata Ustadz Abdul Somad alias UAS, Nabi SAW marah lalu berkata: 'Demi Allah, aku orang yang
paling takut pada Allah, aku orang yang tahu".

Baca Juga: SUAMI ISTRI WAJIB TAHU: Ini Hukum Harta Suami Istri yang Sama-Sama Cari Uang, Kata Ustadz Abdul Somad (UAS)

Baca Juga: HUTANG CEPAT LUNAS dengan Mengamalkan Ini, Kata Syekh Ali Jaber: ADA DUA MALAIKAT BERDOA DI WAKTU SUBUH

"Makna dari ucapan Nabi SAW itu adalah kamu mandi saja dan puasa. Cuma yang perlu diingat, junubnya itu sebelum adzan Subuh", ujar Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Jelasnya, ungkap UAS, jika sebelum adzan subuh sesorang berhubungan badan dengan istri/suami. Lalu dalam keadaan junub keburu adzan subuh, maka itu puasanya lanjutkan.

Untuk lebih jelasnya, Ustadz Abdul Somad alias UAS mengutip Imam Nawawi yang mengatakan: 'Sepakat seluruh ulama di berbagai negeri bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah'.

"Apakah dia junub itu karena sebab mimpi basah atau karena hubungan badan. Jadi lanjutkan puasanya", tegas Ustadz Abdul Somad alias UAS.

"Yang tidak boleh itu, setelah adzan Subuh baru dia berhubungan. Nah naudzubillah itu tak boleh", tegas Ustadz Abdul Somad alias
UAS.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Youtube Cahaya Islami 26

Tags

Terkini

Terpopuler