10 Perbuatan Dosa Durhaka Orang Tua dalam Mendidik Anak yang Mesti Dihindari, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

24 Januari 2022, 06:40 WIB
Ilustrasi anak. 10 dosa durhaka orang tua terhadap anak / Pixabay /Bessi /

 

DESKJABAR– Orang Tua merupakan sekolah pertama bagi anak. Tempat dimana anak bisa mempelajari apa pun untuk bekal kehidupan dunia juga akhirat nya.

Orang tua merupakan suri tauladan bagi anak. Tidak jarang anak yang meniru setiap yang dilakukan oleh orang tuanya dan mereka merasa bangga.

Sebagai orang tua kita harus sadar dengan anak yang telah Allah titipkan kepada kita. Anak tidak cukup hanya diberi makan dan diberikan pakaian yang layak, tetapi anak juga membutuhkan bimbingan yang layak dari orang tua.

Baca Juga: X Factor Indonesia: Persaingan Sengit Peserta X Factor di Panggung Gala Show Banjir Pujian. Siapa Jagoanmu?

Ada banyak hal yang seharusnya dihindari oleh orang tua dalam mendidik anak, namun terkadang hal tersebut terabaikan oleh para orang tua.

Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Syekh Ali Jaber yang tayang pada 14 Oktober 2020 dengan judul ‘SIMAK…AGAR TAK JADI ORANG TUA DURHAKA KEPADA ANAK’.

Demikian ini 10 ucapan yang mesti dihindari yang kata Syekh Ali Jaber bisa membuat orang tua durhaka terhadap anak.

1. Berdoa kepada anak kita dengan doa yang buruk

Salah satu doa yang akan diijabah oleh Allah adalah doa dari orang tua kepada anak. Seharusnya hal ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para orang tua untuk mendoakan kebaikan untuk anaknya.

Namun, terkadang yang terjadi sebaliknya. Orang tua kadang dengan mudah mengucapkan perkataan yang tidak baik untuk anak pada saat orang tua marah. Bagaimana jika perkataan si orang tua tersebut diijabah oleh Allah?

Makannya tidak salah jika Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berkata yang baik, jika tidak bisa maka diamlah.

2. Memberi ancaman pada anak

Terkadang orang tua yang notabene lebih dewasa dari anak seakan bisa memaksakan keinginannya pada anak. Tidak jarang saat anak menolak orang tua memaksanya dengan memberikan ancaman.

Mungkin ancaman yang diberikan kecil, tetapi dampaknya besar. Misal, orang tua menyuruh shalat pada anaknya, tapi anak tersebut menolak dan terus bermain. Kata ancaman pun keluar dari mulut orang tua, “Jika tidak shalat kamu tidak akan diberi jajan.”

Baca Juga: UPDATE KODE REDEEM TERBARU FF Senin, 24 Januari 2022 Gratis dari Garena Free Fire

Niat orang tua memang baik agar si anak mau shalat, tetapi dengan cara yang seperti itu jiwa anak akan terbentuk dengan cara yang tidak baik.

“Padahal anak kita secara psikologi jiwa dan akal, dari usia 2 hingga 7 tahun kalau dapat perhatian yang cukup, dia mampu menguasai 7 bahasa. Jadi bukan sembarangan. Tapi kenapa kita sia-siakan masa emas ini (dengan ancaman)?” kata Syekh Ali Jaber.

3. Mencaci maki anak

Menurut pengakuan Syekh Ali Jaber, dia sering mendengar orang tua yang melontarkan kata-kata cacian terhadap anaknya sendiri. Ali Jaber mengaku dia tidak sanggup mengatakan apa yang diucapkan oleh para orang tua tersebut.

Menurut Syekh Ali Jaber, hati anak akan sangat hancur dengan kalimat-kalimat cacian yang ditujukan kepadanya.

4. Selalu melarang anak tanpa sebab

Ayo ngaku, siapa yang pernah melakukan ini? Sekonyong-konyong orang tua langsung melarang anak padahal anak tersebut sedang asik main contohnya.

“Jangan nonton TV, sudah tidur sana,” Kata orang tua sambil sambil memegang remot TV.

“Memangnya kenapa?” Tanya anak.

Terkadang orang tua tidak ingin repot sehingga enggan menjawab pertanyaan tersebut.

5. Menghina anak

Ini merupakan perbuatan fatal dan sangat tidak boleh dilakukan oleh orang tua, apalagi hal tersebut dilakukan di depan teman-teman si anak. Hal ini bisa membuat anak malu dan kehilangan percaya diri di hadapan teman-temannya.

“Malah ada yang pernah berkata, saking menghina anaknya dia berkata ‘saya heran kenapa mesti punya anak seperti itu’. Mungkin di saat itu anak kita tidak menangis, tapi dia sudah mati rasa. Akhirnya hal itu tersimpan itu di hati kecilnya,” ujar Syekh Ali Jaber.

Menurut Syekh Ali Jaber, jika jiwa anak sudah rusak karena itu, maka apapun yang akan orang tua ajarkan kepada anak akan sulit diterima. Hati si anak sudah dihancurkan oleh perkataan orang tuanya sendiri.

Baca Juga: TOL CISUMDAWU Hari Ini Senin 24 Januari 2022 Pukul 15.00 WIB Diresmikan Ridwan Kamil, Warga Menyambut Gembira

6. Membongkar aib anak di depan orang lain

Misalnya, “ini anak ku sudah besar masih ngompol. Cape aku setiap hari bersihin ompolnya”

Sikap orang tua yang seperti itu terhadap anak bisa membuat anak kehilangan kepercayaan diri, terlebih hal tersebut dikatakan di hadapan teman-temannya.

Orang tua seharusnya melindungi anak bukannya memberikan ruang kepada teman-teman anak untuk meledeknya karena kita membuka aib anak kita.

Mungkin niat awalnya bagus agar anak tidak ngompol lagi di celana, namun caranya tersebut sangat salah.

7. Mengungkapkan cinta dengan syarat

Rumah seharusnya merupakan tempat yang istimewa bagi anak, tempat dimana cinta dengan mudah didapatkan dari kedua orang tua. Namun, ternyata tidak sedikit dari anak yang lebih suka di luar karena sulit mendapatkan cinta di rumah.

Tak perlu memberikan syarat apapun untuk memberikan cinta terhadap anak. Berikanlah dengan tulus tanpa harus ada iming-iming apa pun.

“Kalau cinta ya cinta saja. Nggak usah pakai syarat-syarat. Cinta yang normal, kasih sayang yang wajar dan wajib bagi kita memberi kepada anak kita. Kalau kita tidak menunjukkan rasa cinta kepada anak kita, lama-lama dia akan lari ke orang lain,” ujar Syekh Ali Jaber lagi.

8. Menghancurkan kepercayaan diri anak

Misalnya: “Hey, kamu bodoh selama-lamanya nggak akan jadi pinter” atau “Saya menyesal punya, anak seperti kamu.”

“Ya Allah. Astagfirullahaladzim, ada orang tua sejahat itu kepada anak. Jadi seolah-olah kita benci kepada anak, ini betul-betul menghancurkan total anak kita," ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: TERKINI Nasib KASUS SUBANG, Para Saksi Terkesan Saling Cari Selamat, Pembunuhan Ibu dan Anak Jalancagak

9. Selalu membandingkan anak dengan orang lain

Awas, hal ini jangan pernah dilakukan bahkan dengan saudaranya sendiri. Misal dengan adik atau kakaknya. Hal ini bisa sangat berbahaya bagi anak, selain hal tersebut bisa meruntuhkan nilai kepercayaan dirinya anak juga akan menyimpan kebencian.

“Jadi jangan kita membandingkan anak dengan orang lain. Kita yang dewasa saja jika dibandingkan dengan orang lain tersinggung. Apalagi anak kita,” tutur Syekh Ali Jaber.

10. Menyampaikan pada anak informasi yang salah

“Misalnya, laki-laki nggak boleh nangis. Siapa bilang? Bapak-bapak nangis ga? Nangis kan, berarti informasinya salah. Laki-laki nangis juga kok,” kata Syekh Ali Jaber.

Informasi yang salah itu bisa membuat jiwa anak sakit. Bisa jadi anak akan melahap informasi tersebut mentah-mentah, sehingga saat anak ingin menangis anak tersebut akan menahan dengan sekuat mungkin. Ini bisa menjadi beban yang merusak jiwanya.

“Ingat, Allah pantau perasaan anak saat itu. Banyak hal yang perlu kita perbaiki. Kalau kita ingin mengharapkan anak soleh atau solehah, ada contoh ucapan yang baik dari kita sebagai orang tua,” tutur Syekh Ali Jaber.

Mudah-mudahan sepuluh nasehat dari Syekh Ali Jaber ini bisa membuat kita semua menjadi orang tua yang lebih baik untuk anak-anak kita.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Youtube Syekh Ali Jaber

Tags

Terkini

Terpopuler