DESKJABAR - “Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika, daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika, rusak rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu atau hati,” HR Al-Bukhari dan Muslim.
Pembina dan Pendiri Komunitas Sehat Islami, dr. Zaidul Akbar mengatakan, kalbu hati seorang mukmin sejati itu lebih penting dari raganya.
Jadi, sebut saja secara arogan bahwa menjaga kesehatan hati itu jauh lebih penting daripada menjaga kesehatan fisik.
Baca Juga: Netizen Ramai-Ramai Mencap Arteria Dahlan Rasis dan Melarang Menginjak Tanah Sunda
Dikutip Deskjabar. com dari akun Instagram dr@zaidulakbar, 28 Oktober 2021, dr. Zaidul Akbar mempersembahkan cara untuk menyehatkan hati dengan menggunakan 6 nutrisi.
Menurutnya, ada 6 nutrisi hati yang disebutkan oleh Imam Ibnu Qoyyim al jauziyah, yaitu:
- Berzikir kepada Allah
- Membaca Alquran
- Beristigfar
- Berdoa
- Membaca shalawat kepada Rasulullah
- Shalat malam
“Mengapa hati mukmin sejatinya lebih penting dari raganya?”ujarnya.
Zaidul Akbar mengatakan bahwa salah seorang shalih pernah berkata sungguh aneh jika ada orang yang menangisi seseorang yang jasadnya mati, akan tetapi ia tidak menangisi orang yang hatinya mati, padahal yang kedua itu sebenarnya lebih parah.
“Penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik,”ujar dr. Zaidul Akbar.
Karena, apabila hatinya sakit, maka orang tersebut tidak akan merasakan nikmatnya iman. “Hati yang sakit takkan mampu merasakan nikmatnya iman dan ibadah,”kata dr. Zaidul Akbar.
“Hati yang bermasalah akan membuat hidup menjadi bermasalah juga,”ujarnya.
Dr. Zaidul Akbar mengingatkan bahwa hati yang penuh racun akan menyebarkan racun ke orang lain melalui lisan dan sikapnya.
“Hati yang sakit akan membuat hidup penuh penderitaan sehingga semua dijadikan ajang mengeluh dan keluhan.”
Baca Juga: KASUS SUBANG, Tanaman Hanjuang di Kuburan Amel dan Tuti, Memiliki Manfaat, Pembunuhan Jalancagak
Lebih lanjut Zaidul Akbar mengatakan bahwa hati yang sakit akan membuat tak mampu merasakan indahnya akhirat dan nikmatnya kebaikan yang diperintahkan Allah.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” HR. Muslim no. 2564.
Sebagaimana jasad bisa sakit dan mengalami keluhan, maka hati pun demikian.
“Salah satu tanda hati yang sakit adalah kemampuannya melihat kesalahan orang lain jauh lebih kuat daripada kemampuan melihat kesalahannya sendiri,”pungkasnya.***