DESKJABAR – Banyaknya sorotan dan munculnya petisi boikot agar Saipul Jamil tidak yampil di berbagai acara televisi akhirnya membuahkan hasil, setelah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat melarang semua stasiun televisi mengundang penyanyi dangdut tersebut di semua acara televisi.
Sorotan terhadap Saipul Jamil muncul saat kebebasannya dari penjara pada 2 September 2021 yang mendapat sambutan bagaikan pahlawan. Publik kemudian ramai-ramai memboikot rencana penampilannya di sejumlah acara televisi.
Sorotan publik juga akhirnya menyeret KPI yang dinilai abai atas keresahan masyarakat karena membiarkan Saipul Jamil wara wiri di sejumlah acara televisi, mengingat dia dihukum atas kasus pelesehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan ibu dan anak di Subang Belum Terkuak, Pakar Hukum : Bisa Diancam Hukuman Mati
Apalagi setelah diketahui bahwa menjelang kebebasannya pada tanggal 2 September 2021, sudah banyak acara televisi yang rencana mengundangnya menjadi bintang tamu. Dan sempat tampil di sejumlah acara televisi dan kanal Youtube.
Larangan yang dikeluarkan KPI itu disampaikan Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo dalam siaran pers pada Senin 6 September 2021.
Mulyo Hadi Purnomo mengatakan pihaknya meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak menayangkan perayaan terkait kebebasan Saipul Jamil.
"Kami meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi (merayakan) tentang pembebasan Saipul Jamil," ujarnya.
Baca Juga: Dinar Candy Ingin Pakai Bikini Lagi, Sisca Mellyana Juga Mau Ikutan
Menurut Mulyo, pihaknya sangat berharap stasiun-stasiun televisi bisa memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap pelecehan seksual maupun pencabulan.
"Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban," tuturnya.
Sorotan publik
Seperti diketahui, kebebasan Saipul Jamil pada 2 September 2021 lalu, menjadi sorotan public, karena dia disambut bagaikan pahlawan dengan kalungan bunga.
Presenter Nazwa Shihab tak mampu menyembunyikan keresahannya dengan pembebasan Saipul Jamil. Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat "pemakluman" atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mirip Cerita Sinetron ?
Keresahan Nazwa Shihab diposting dalam akun instagram mereka menyaksikan pembebasan pedangdut Saipul Jamil pelaku kekerasan seksual, yang disambut meriah dan kalungan bunga bagaikan pahlawan.
Nazwa Shihab melihat pemandangan penyambutan Saipul Jamil tersebut membuat keresahan baginya karena bisa menimbulkan glorifikasi dan bahaya normalisasi kekerasan seksual.
“@narasinewsroom "Merayakan" bebasnya pedangdut Saipul Jamil setelah lima tahun mendekam di penjara bukan perkara sembarangan,” tuturnya dalam caption yang diposting di @nazwashihab.
“Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat pemakluman atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya,” paparnya.
Baca Juga: Kronologi Aksi Keji Pengcungkilan Mata Anak Gowa Ritual Tumbal Pesugihan Orangtua
Keresahan Nazwa Shihab, pemandangan ini dikhawatirkan membuat orang-orang gak malu lagi kalau melakukan kekerasan seksual.
“Yang gak kalah bahaya, orang-orang bisa gak malu lagi kalau melakukan kekerasan seksual. Selain itu, perilaku ini juga bisa bikin orang-orang jadi merasa ‘biasa, melihat para pelaku kekerasan seksual,” ujar Nana.
“Belum lagi hal ini juga bisa membuat korban semakin takut buat berbicara dan terbuka. Hadeh,” lanjutnya.
“Menanggapi fenomena ini, petisi online pun digencarkan. Sampai kabar ini diturunkan, 283 ribu orang lebih telah menandatangani petisi untuk menolak Saipul Jamil tampil di televisi dan YouTube,” pungkasnya.
Postingan Nazwa Shihab itu pun dikomentari sejumlah artis, seperti Ari Lasso dan Sonny Septian, dan Ziva Magnolya.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutan Korban Tumbal Pesugihan Orangtua di Gowa, Kakak Tewas dan Adik Dicungkil Matanya
Sementara itu artis yang juga komika, Ernest Prakasa, juga mengunggah video yang menyoroti pembebasan Saipul Jamil yang disambut dengan kalungan bunga bagaikan pahlawan.
“Mantan narapidana pelecehan seksual anak di bawar umur disambut bagaikan pahlawan di televisi,” tuturnya.
“Kemana KPI,” tanya Ernest karena tidak ada langkah yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia soal penanyangan tersebut.
“Oh iya lupa, KPInya saat ini sedang nyoret-nyoretin **** pake spidol,” tuturnya.
Ersnet Prakasa dalam captionnye menulis singkat “hopeless.” ***