Luar Biasa, Hanya Enam dari 100.000 Penerima Vaksin di China Alami Efek Samping

1 Februari 2021, 19:42 WIB
Ilustrasi Vaksinasi. /Pixabay/Katja Fuhlert/


DESKJABAR
- Vaksinasi massal di China menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi karena hanya enam dari 100.000 penerima vaksin yang mengalami efek samping ringan.

"Reaksi ringan setelah divaksin, seperti flu, lengan pegal-pegal, dan gejala lainnya dialami enam orang dari setiap 100.000 penerima vaksin," kata pakar penyakit menular pernapasan China Prof Zhong Nanshan, yang dikutip sejumlah media setempat, Senin, 1 Februari 2021.

Dalam program vaksinasi massal sejak Januari lalu, China menggunakan dua produk dalam negeri, yakni Sinopharm dan Sinovac.

Baca Juga: Reisa Sebut 500 Ribu Nakes Sudah Divaksin Covid-19

Menurut Zhong, kedua produk vaksin yang menggunakan metode melemahkan virus tersebut relatif aman.

Ia menjelaskan, bahwa kedua vaksin dapat melindungi seseorang dari paparan Covid-19, setidaknya dalam jangka waktu enam bulan.

Zhong menambahkan, bahwa dari sekitar satu juta penerima vaksin di China yang mendapatkan efek samping, hanya sepertiganya yang mengalami demam.

Baca Juga: Gus Umar Hasibuan : Toleransi Apa Sih yang Dimaksud Abu Janda ? Toleransi di Negara Kita Fine-fine Saja

Ia melihat semakin banyak orang di seluruh dunia yang divaksin Covid-19, sehingga butuh setidaknya dua hingga tiga pekan agar vaksin menghasilkan antibodi.

Zhong mengatakan, bahwa perkembangan pandemi Covid-19 secara global tidak akan menentu hingga bulan Maret.

"Sekarang, di satu sisi, kami perlu melacak jenis virus, namun di sisi lain, kami perlu mempertimbangkan galur virus mana yang akan digunakan untuk vaksin," ujarnya.

Baca Juga: Kostum BTS Pada Video Musik Dynamite Dilelang dengan Harga Rp2,2 Miliar, Ini Pemenangnya

Zhong mengingatkan, kawasan perdesaan harus menjadi fokus pencegahan dan pengendalian epidemi domestik.

"Berbeda dengan SARS, infeksi Covid-19 terkadang asimtomatik tetapi jelas menular," ujarnya.

"Jadi, selama liburan Imlek, saya menyarankan orang-orang di desa mengurangi pertemuan massal dan menemui dokter setiap kali merasa tidak enak badan. Jangan menunggu sampai sakit parah," pesan Zhong, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Pasang Tilang Elektronik di 9 Titik Jalan Raya, Berikut Lokasinya

Hingga Minggu 31 Januari, sudah lebih dari 24 juta dosis vaksin telah disuntikkan, demikian diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC).

Sementara itu, kepala Lembaga Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular di bawah koordinasi CCDC, Xu Wenbo, menyebutkan, bahwa reaksi abnormal yang parah akibat vaksin Covid-19 saat ini tidak lebih tinggi daripada vaksin influenza.***   

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler