Network
"Nama eventnya juga unik, biasanya kan satu satu event yang digelar, sekarang semuanya disatukan digelar 32 cabor. Ini tentunya cabor yang memang akan memberilan kontribusi bagi Kota Bandung baik di event regional, nasional maupun internasional," ujarya.
Ditambahkan Ema, Bandung segala sesuatunya harus menjadi tolak ukur di Jawa Barat, karena sarana prasarana dan fasilitas olah raga yang seperti ini, sulit ditemukan di kota dan kabupaten yang lain di Jawa Barat. "Kota Bandung bisa menjadi rule model penyelenggaraan olahraga bagi daerah lain di kota dan kabupaten di Jawa Barat," katanya.
"Jadi pola pembinaan harus sistematis dan berkelanjutan, KONI titik beratnya adalah prestasi dan ini yang kami tekankan. Pengembangan dunia olahraga di Kota Bandung yang arahnya ke prestasi, pemerintah kota, eskekutif dan legislatif selalu memberikan dukungan terbaik," ujarnya.
Agenda Tahunan
Disinggung apakah Portue ini akan menjadi event yang akan digelar tahunan, Ema mengatakan Portue harus menjadi agenda tahunan karena ini sifatnya kepada pembinaan calon–calon atlet andalan Kota Bandung.
Baca Juga: Olah TKP Kasus Pembunuhan Subang Hadirkan Tersangka D, Begini Sikap Warga
"Kita ada waktu dua tahun lagi menuju Porprov 2026 maka dari sinilah bibit-bibit atlet andalan kita akan didapat,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum KONI Kota Bandung Nuryadi mengatakan salah satu ciri Kota Bandung dalam pembinaan olahraga yaitu dengan melahirkan atlet berprestasi yang dilakukan dengan metode sistematis, berjenjang, program latihan hingga memperhatikan prestasi atlet dengan memberi penghargaan.
Nuryadi menambahkan diajang Portue 2023 ini melibatkan 11. 819 atlet, 700 orang wasit dan juri, 84 orang Panitia Besar, 794 panitia cabang olahraga, 455 volunter yang melibatkan kalangan umum dan mahasiswa.
"Sementara itu, jumlah pertandingan mencapai 1.526 nomor dari 32 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan memperebutkan, 2.606 medali emas, 2.606 perak dan 3.136 perunggu," katanya.***
