LUAR BIASA Strategi Jitu Pelatih, Indonesia Raih Medali Emas Balap Sepeda Nomor XCR Campuran SEA Games 2023

- 7 Mei 2023, 13:43 WIB
Kuartet pembalap Indonesia sukses meraih medali emas balap sepeda nomor Estafet Cross Country Relay (XCR) Campuran di SEA Games 2023 Kamboja, berkat strategi jitu pelatih
Kuartet pembalap Indonesia sukses meraih medali emas balap sepeda nomor Estafet Cross Country Relay (XCR) Campuran di SEA Games 2023 Kamboja, berkat strategi jitu pelatih /ANTARA/HO-PB ISSI/Nick Hanoatubun/

 

DESKJABAR - Luar biasa, strategi jitu yang diterapkan tim pelatih menghasilkan medali emas balap sepeda nomor Estafet Cross Country Relay (XCR) Campuran di SEA Games 2023 Kamboja, Minggu 7 Mei 2023.

Medali emas SEA Games 2023 dari nomor XCR ini disumbangkan dua bersaudara atlet putra Feri Yudoyono dan Zaenal Fanani, serta dua atlet putri Sayu Bella Sukma Dewi dan Dara Latifah.

Empat pembalap ini mencatat waktu tercepat 50 menit 11 detik, sedangkan 4 pembalap Thailand yaitu Keerati Sukprasart, Phunsiri Sirimongkhon, Supuksorn Nuntana, dan Warinthorn Pheypraphan yang perak setelah memiliki catatan waktu 51 menit 44 detik.

Baca Juga: 4 Cabor Masih Asing di Telinga Ada Kun Bokator, Chinlone Tampil di SEA Games 2023, Apa Itu ? Ini Penjelasannya

Medali perunggu dikuasai para atlet Filipina yang menurunkan Edmhel John Rivera Flores, Shagne Paula Hermosilla Yaoyao, Jerico Cruz Rivera, dan Ariana Thea Patrice Evangelista dengan catatan waktu 52 menit 25 detik.

Medali Emas Ketiga Dari Balap Sepeda

Bagi Indonesia, medali emas dari nomor Estafet Cross Country Relay (XCR) Campuran ini merupakan yang ketiga dari cabang olahraga balap sepeda di arena SEA Games 2023.

Sebelumnya pembalap putri Sayu Bella Sukma Dewi meraih medali emas setelah menjadi yang tercepat di nomor XCO putri dengan catatan waktu 1 jam 13,48 menit.

Baca Juga: UPDATE Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Guci Tegal: Maju Sendiri Saat Mesin Dipanaskan

Bella unggul dari atlet Malaysia Nur Assyra Zainal Abidin yang meraih perak dengan waktu 1 jam 17,09 menit. Sementara perunggu diambil Yonthanan Phonkla dari Thailand dengan catatan waktu 1 jam 18,42 menit.

Sementara di nomor XCO putra, Indonesia tampil luar biasa dengan mendominasi perlombaan setelah menempatkan tiga pembalapnya di posisi kesatu, kedua dan ketiga.

Medali emas diraih Feri Yudoyono dengan cacatan waktu 1 jam 13,51 menit. Sementara Zaenal Fanani berada diposisi kedua dan mendapat perak terpaut 18 detik.

Sementara Ihza Muhammad yang menempati di posisi ketiga terpaut 1 menit 15 detik dari pemenang lomba, harus merelakan medali perunggu diberikan kepada pembalap peringkat empat asal Kamboja Khim Menglong.

Baca Juga: PASCA Viral Syarat Staycation di Perusahaan di Cikarang, DPR Temukan 4 Perusahaan yang Lecehkan Karyawati

Hal itu harus dilakukan karena sesuai dengancaturan SEA Games Federation (SEAGF) dalam perlombaan satu negara tidak boleh menyapu bersih medali emas, perak dan perunggu.

Strategi Jitu Dari Pelatih

Pada nomor estafet Cross Country Relay (XCR) campuran Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo membuat strategi jitu dengan mengubah komposisi susunan atlet yang akan lebih dulu tampil.

Semula, tim pelatih akan menampilkan pembalap putri untuk bermain lebih dulu. Namun melihat perkembangan situasi dan kondisi, tim Indonesia akhirnya merubah komposisi dengan memilih tim putra yaitu Feri untuk tampil lebih dulu, kemudian dilanjutkan oleh Fanani.

Baca Juga: Kuota Belum Terisi, Pelunasan Biaya Haji 1444 H Diperpanjang, Jemaah Cadangan Juga Boleh Asal Penuhi Syarat

Dadang mengakui untuk balapan nomor XCR ini penuh dengan drama karena tim saling mengintip atlet yang diturunkan dan posisinya.

"Sebab hal itu akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan sebuah tim," kata Dadang seperti dikutip dari Antaranews.

Selain itu lanjut Dadang, ada strategi lain yang juga sangat menentukan hasil akhir yaitu melihat situasi dan kondisi pembalap Indonesia. hal itu dilakikan karena Indonesia hanya memiliki enam atlet yang turun di berbagai nomor perlombaan, sementara tim lawan memiliki jumlah atlet lebih banyak.

Dikatakan Dadang, dari segi jumlah tim Indonesia terbatas, sementara tim lain mempersiapkan secara khusus pembalap mereka untuk Cross Country Olympic (XCO), XCR, dan Cross Country Eliminator (XCE).

"Kalau kami harus memanfaatkan secara maksimal enam pebalap. Maka kami harus berhitung dengan benar siapa yang turun dan posisinya seperti apa," katanya.***

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah