Seni bela diri itu juga kini semakin berkembang setelah pada satu dekade terakhir hampir punah karena sangat sedikit praktisi Kun Bokator yang menyintas rezim Khmer Merah pada 1970-an. Namun seni bela diri tersebut telah memenangi hati warga Kamboja yang ingin melestarikan budaya mereka.
2. Arnis
Arnis adalah salah satu seni bela diri yang berasal dari Filipina, di samping dua penamaan yang lain yaitu kali dan eskrima. Keseluruhannya tergabung dalam Filipino Martial Arts(FMA) yaitu seni beladiri yang mempelajari senjata dan tangan kosong yang berdasar pada seni bela diri bertongkat.
Arnis yang merupakan seni beladiri menggunakan tongkat asal Filipina itu, kembali dipertandingkan di SEA Games 2023 Kamboja, setelah sempat tampil pada SEA Games 2005 dan SEA Games 2019 ketika Filipina menjadi tuan rumah SEA Games.
Dalam Arnis, dua atlet yang mengenakan baju pelindung dan helm berupaya saling memukul lawannya menggunakan tongkat yang terbuat dari rotan.
Pada disiplinnya, setiap atlet mengenakan pakaian tradisional untuk melakukan gerakan-gerakan koreografi dengan senjata.
3. Chinlone
Chinlone adalah olahraga tradisional dari Myanmar (Burma). Olahraga tersebut bersifat non-kompetitif, dengan biasanya enam orang bermain bersama sebagai satu tim. Bola yang dipakai biasanya terbuat dari rotan buatan tangan yang suaranya mirip keranjang saat ditendang.
Chinlone merupakan keluarga sepak bola dan mirip dengan sepak takraw. Dalam bahasa Myanmar Chinlone berarti keranjang bundar.
Adapun asal muasal Chinlone kemungkinan ada hubungannya dengan permainan kuno China bernama cuju atau tsu chu, yang diakui oleh FIFA sebagai bentuk sepak bola tertua di dunia.
Olahraga ini sangat populer di Myanmar, bahkan saking tenarnya, festival Chinlone di Myanmar pernah berlangsung selama lebih dari satu bulan dan diikuti lebih dari seribu tim.