Tidak hanya korban jiwa dalam kerusuhan itu, kendaraan juga menjadi korban tercatat ada 13 kendaraan rusak, dan yang fatalnya terbanyak yakni 10 kendaraan merupakan kendaraan kepolisian.
Menurut Kapolda Jawa Timur, dalam pertandingan tersebut ditonton oleh 40 ribu penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, diperkirakan 3.000 orang penonton yang turun ke lapangan hingga menjadi rusuh.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.
Menurut Kapolda penyebab kerusuhan, pertandingan di Stadion Kanjuruhan sebenarnya berjalan dengan lancar.
Permainan yang digelar selama 90 menit tersebut tidak terjadi keributan, hanya skor akhirlah yang membuat kecewa dari pendukung Arema FC.
Pada superter Aremania rupanya tidak terima kalah oleh Persebaya 3-2.
Lalu para suporter pun turun ke lapangan merangsek masuk mencari pemain dan ofisial.