Network
DESKJABAR - Bebasnya Persib Bandung dari badai Covid-19 tidak berbanding lurus dengan prestasinya di Seri IV Kompetisi Liga 1 musim ini. Cerita duka masih menyertai perjalanan prestasinya. Salah taktik?
Di saat Maung Bandung harus meraih kemenangan penuh. Membantai lawannya agar bisa memperbaiki prestasinya di papan klasemen sementara, bala terpaksa diterima.
Adalah PSIS Semarang yang memberi luka dalam pada Persib Bandung. Tim berjuluk Mahesa Jenar membuat Maung Bandung bersimpuh pedih karena sukses menahan imbang 0-0, Selasa 11 Januari 2022.
Baca Juga: Kasus Subang Dibalik Kartu Tarot, Ada Kerumitan dan Dukun, Benarkah?, Ini Penjelasannya
Hasil ini sulit diterima kubu Persib Bandung. Karena targetnya membungkus kemenangan untuk mewujudkan impiannya merangkak ke posisi tiga besar dan merusak persaingan papan atas.
Yang terjadi justru sebaliknya. Persib cuma naik satu peringkat ke posisi empat. Gagal memberi tekanan pada Bali United, Bhayangkara FC dan Arema FC yang berada di atasnya.
"Jelas kami kecewa dengan hasil akhir di laga ini yang berujung imbang. Kami memiliki beberapa kesempatan emas cetak gol, tapi saya tidak tahu mengapa pemain tidak bisa mencetak gol penting," keluh Robert Alberts di konferensi Pers virtual usai pertandingan, Selasa 11 Februari 2022.
Pelatih berpaspor Belanda mengakui pasukannya sudah bekerja baik dan bermain maksimal untuk mewujudkan target kemenangan yang dipatoknya.
Tapi di laga yang sesungguhnya, PSIS Semarang tampil gagah berani. Nyalinya tidak ciut, meski internal timnya bermasalah dengan badai Covid-19 yang menerjangnya.
