Sementara 12 pelatih asing dan lokal sudah terdepak dari kursinya karena dianggap gagal memberikan prestasi manis bagi klub yang sudah mempercayainya sebagai sutradara tim.
"Selain Persib, hanya ada lima klub yang belum diganti pelatihnya. Kelima klub tersebut Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, Arema FC, Bali United dan Persita Tangerang," kata Robert Alberts pada wartawan, Sabtu 22 Januari 2022.
Baca Juga: 4 Jenis Berry Ini Mampu melantarkan Glowing Alami, Saran dr. Zaidul Akbar
"Fenomena ini seperti rekor dunia. Karena sangat banyak klub di Kompetisi Liga 1 tahun ini melakukan pergantian pelatihnya di tengah jalan," Robert Alberts menambahkan.
Kompetisi Liga 1 musim ini tidak ramah bagi pelatih. Kerja dan karyanya terlalu cepat diputuskan manajemen tim. Pemecatan atau pemutusan hubungan kerja selalu membayangi langkahnya.
Berbeda dengan liga luar negeri atau Liga Inggris jika kita jadikan acuan. Di negerinya Ratu Elizabeth, menurut Robert Alberts tidak banyak pelatih klub liga yang diganti.
"Padahal itu liga terbaik di dunia dan punya ekspektasi tertinggi. Tapi mereka juga realistis melihat hasil yang ditoreh klubnya," cerita mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar.
Membangun prestasi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Prosesnya panjang dan berliku. Butuh waktu tiga hingga empat tahun.
Tidak bisa instan. Tidak bisa langsung jadi. Kendati pelatih yang dikontrak namanya mewangi, berlimpah gelar juara. Juga terkenal seantero jagad. Plus pamor dan reputasinya jempolan.