DESKJABAR - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mengutuk atas pelecehan rasis melalui media sosial yang ditujukan kepada Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, buntut dari kegagalan mereka dalam drama adu penalti final Euro 2021, yang membuat Inggris kalah 2-3 dari Italia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan, FA menyatakan keterkejutannya dengan pelecahan yang ditujukan kepada tiga pemain tersebut, dan mendesak perusahaan media sosial beraksi menghadapi pelecehan tersebut.
"Kami tidak bisa menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim," kata FA dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Vaksin Berbayar Mendapat Penolakan, Menjadikan Vaksin Sebagai Komoditas Bisnis
Padahal, para pemain Inggris telah berlutut sebelum pertandingan di Euro untuk menyoroti perjuangan melawan ketidaksetaraan rasial.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab,” paparnya.
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari permainan, tetapi kami memohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai sehingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi kehidupan nyata.
"Perusahaan media sosial perlu meningkatkan dan mengambil akuntabilitas dan tindakan untuk melarang pelaku dari platform mereka, mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada penuntutan dan dukungan untuk membuat platform mereka bebas dari jenis penyalahgunaan yang menjijikkan ini," tutur pernyataan FA.