Satu Gelar Juara di Thailand Open 2021, Rionny Mainaky Menilai Hasil Tersebut Cukup Baik

- 18 Januari 2021, 16:25 WIB
Kabid Binpres PP PBSI  Rionny Mainaky.
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky. /badmintonindonesia.org
 
 
DESKJABAR - Meraih satu gelar juara melalui pasangan ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu di Yonex Thailand Terbuka, yang berakhir Minggu 17 Januari 2021, Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, menilai hasil tersebut cukup baik sebagai turnamen pertama yang digelar ditengah pandemi Covid-19.
 
Greysia-Apriyani di final mengalahkan wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul-Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12. 
 
 
“Secara menyeluruh hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar juara, satu runner up dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding,” ungkap Riony seperti dikutip DeskJabar dari laman PP PBSi, Senin 18 Januari 2021.
 
 
Sebaliknya pada sektor ganda campuran yang diwakili oleh paasangan Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti kalah dari wakil tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21.
 
Di tunggal putra, langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), 19-21, 21-13, 13-21. Sementara pasangan muda ganda putra Leo Rolly Carnando-Daniel Marthin terhenti di babak semifinal setelah kjalah dari pasangan peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Goh V Shem-Tan Wee Kiong asal Malaysia, 19-21, 10-21.
 
“Di ganda campuran Praveen-Melati memang seharusnya bisa menang, tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus, tapi memang belum beruntung,” sebut Rionny.
 
 
Beradaptasi dengan kondisi saat pandemi memang tidak mudah. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) cukup serius dalam menerapkan protokol kesehatan ketat. Mereka menggunakan sistem gelembung yang harus dijalani oleh seluruh peserta yang terlibat. 
 
“Tidak mudah anak-anak menjalani turnamen di masa pandemi ini, protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stress. Kasus positif Covid-19 di tengah turnamen kemarin membuat peraturan berubah lagi," ucap mantan pelatih Timnas Jepang ini.
 
 
"Kami jadi tidak boleh keluar walau karantina sudah 14 hari. Tapi beruntungnya sejak awal di pelatnas PBSI memberlakukan karantina sehingga anak-anak sudah terbiasa,” kata Rionny.
 
“Hari ini kami melaksanakan swab test lagi lalu kembali berlatih untuk turnamen berikutnya. Kondisi anak-anak sementara ini oke dan sehat. Memang kondisi fisik beberapa pemain yang main di semifinal dan final agak kelelahan tapi kami tim pelatih dan ofisial terus menjaga kondisinya,” tambahnya.
 
Untuk turnamen selanjutnya, Toyota Thailand Terbuka akan digelar pada 19-24 Januari. Skuad Indonesia kembali lakukan pesiapan untuk dapatkan hasil yang maksimal.
 
 
“Persiapannya yang terpenting adalah mengembalikan dulu kebugaran, menjaga asupan gizi agar mereka tetap sehat dan tidak stress. Setelah itu saya berharap semuanya bisa tampil lebih maksimal dari minggu lalu. Yang sudah bagus dipertahankan, yang belum semoga bisa lebih baik. Target ya sebisa mungkin tambah satu gelar lagi,” tutur Rionny.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: badmintonindonesia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah