DESKJABAR - Greysia Polii mengaku bisa tidur nyenyak hingga 10 jam, pada malam jelang menjalani laga final badminton Olimpiade Tokyo 2020, meladeni ganda putri China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan.
"Biasanya sebelum bertanding tidurnya lima sampai tujuh jam paling lama. Pas final kemarin sampai 10 jam. Kalau menurut cerita senior, pasti banyak tekanan dan stres. Tapi saya justru bisa tidur dan makan enak seperti biasa," ujar Greysia.
Greysia yang sudah tiga kali ikut Olimpiade, menuturkan tidak mengalami ketegangan sama sekali jelang laga final meladeni ganda putri China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan.
Baca Juga: Sukses di Olimpiade Tokyo 2020, Berikutnya Bawa Piala Sudirman, Piala Thomas dan Piala Uber ke Indonesia
Hal serupa juga disampaikan Apriyani Rahayu, yang mengatakan bahwa laga puncak Olimpiade Tokto 2020, tidak mengganggu istirahat dan pemulihannya.
"Saya memang dari awal tidak mau memikirkan itu (final), karena nanti bisa berpengaruh di lapangan. Tidak terpikir juga bisa dapat emas. Saya fokusnya mengikuti setiap pertandingan, tidak mau terlalu jauh. Akhirnya makan dan tidur pun enak, tidak ada stres," katanya.
Baca Juga: Apriyani Rahayu, Biodata dan Agama, Berkah dari Allah Meraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Dengan kondisi yang tenang dan tidak tegang tersebut, menjadi salah satu kunci keberhasilan Greysia dan Apriyani meraih medali emas badminton Olimpiade Tokyo 2020.
Pelatih ganda putri bulu tangkis Indonesia Eng Hian menceritakan bahwa kunci kemenangan Greysia dan Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020 ialah dengan mencoba menikmati setiap jalannya pertandingan.
Saat mendampingi Greysa dan Apriyani di Jepang mulai dari pelatihan di Kumamoto hingga laga di Tokyo, pria yang akrab disapa Coach Didi ini melihat bahwa anak didiknya selalu mencoba menikmati setiap proses dan tahapan yang dilalui.
"Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo. Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," kata Eng Hian dalam diskusi virtual PBSI di Jakarta, Jumat 6 Agustis 2021.
Baca Juga: Lionel Messi Tinggalkan Catatan Prestasi Level Dunia, Diantaranya 6 Kali Raih Ballons d Or Bersama Barcelona
Eng Hian yang pernah menyabet medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele itu, mengaku tak menyangka permainan Greysia dan Apriyani akan sangat baik dan seperti tidak ada beban.
Ia kagum dengan kekuatan mental ganda putri peringkat enam dunia itu, mengingat laga yang mereka ikuti adalah ajang olahraga terakbar dan pelaksanaannya pun di tengah masa pandemi.
"Mereka bisa tetap 'enjoy' di masa sulit. Tantangan tidak hanya datang di lapangan, tapi sebelum bertanding juga sudah dihadapkan situasi menunggu hasil tes Covid-19," kata Eng Hian.***