4 Momen Menegangkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Partai Final Ganda Putri

2 Agustus 2021, 14:16 WIB
Apriyani memangku Greysia setelah mereka memastikan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 /BWF/

DESKJABAR – Pasangan Greysia Polii dan Apriyani menyelamatkan kontingen Indonesia dari kekosongan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, dengan memenangkan partai final ganda putri.

Ada momen menegangkan yang menarik penonton yang menyaksikan partai final yang disiarkan secara langsung melalui Indosiar dan TVRI. Saat-saat yang membuat pemirsa juga ikut tegang.

Medali emas yang direbut pasangan Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu, sekaligus kado spesial bagi Indonesia yang sebentar lagi akan memperingati Kemerdekaan pada 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Tabung Oksigen Medis dengan Oksigen Industri

Baca Juga: Inilah Perbedaan Tabung O2 Medis dengan O2 Industri

Berikut momen-momen penting yang terekam saat penampilan di partai final ketika Greysia/Apriyani menghadapi pasangan China, Qing Chen dan Jhia Yi Fan 21-19, 21- 15.

  1. Teriakan Apriyani

Dibanding penampilan di partai-partai sebelumnya, saat tampil di partai final Apriyani dalam momen-momen tertentu berteriak kencang, dan di dunia olahraga, hal ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketegangan.

Partai final memang seringkali memunculkan ketegangan bagi pemain karena merupakan partai penting yang sangat menentukan. Di partai ini para pemain akan berbuat yang terbaik untuk bisa memenangkan pertandingan.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku dari Freezer yang Cepat, Aman, serta Bebas Kuman

  1. Greysia berlari ke luar lapangan

Pada set kedua saat pasangan Indonesia unggul 18-10, Greysia Polii menyempatkan diri berlari ke luar lapangan untuk mengganti raketnya yang putus.

Untungnya Apriyani mampu mengatasinya sendirian dan poin direbut mereka sehingga angka berubah menjadi 19- 10 untuk pasangan Greysia/Apriyani.

  1. Menahan kegembiraan

Pada set kedua saat kedudukan 20-15, Apriyani berhasil melakukan kontrol yang baik dengan tidak mengambil pukulan pengembalian pemain China karena shuttle cock jatuh di luar garis lapangan.

Baca Juga: Badan Intelejen Negara (BIN) Vaksinasi Masal Ribuan Santri Di Karawang

Apriyani yang tergeletak di lapangan sementara Greysia yang meloncat kegiranan di lapangan, sejenak menahan kegembiraan atas keberhasilan memenangkan partai final, karena pemain China meminta wasit melihat rekaman.

Pemain Cina menilai bola jatuh di dalam garis lapangan. Setelah tayangan ulang diperlihatkan dan memang shuttlecock jatuh di luar garis lapangan, Qing Chen dan Jhia Yi Fan akhirnya menerima keputusan tersebut dan saling berpelukan.

Sontak saja Apriyani dan Apriyani bersuka cita mereyakan keberhasilan tersebut dan mereka pun slaing berpelukan dengan pelatih mereka Eng Hian, di sertai air mata kebahagian.

Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan, Inilah 3 Tokoh Pengusul Rumusan Dasar Negara RI

  1. Menangis saat pengalungan medali

Baik Greysia maupun Apriyani tak kuat menahan tangisan ketika pengaungan medali emas, yang dilakukan pemain satu sama lain.

Saat Greysi mengalungkan medali emas kepada Apriyani, dan juga sebaliknya, mereka tak kuat menahan tangisan karena inilah impian yang selama ini mereka harapkan menjadi kenyataan.

Bahkan karena tak kuat menahan tangisan dengan medali emas yang mereka terima, keduanya sempat lupa untuk mengambil seikat bunga matahari yang diserahkan oleh pihak panitia.***

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler