Network
DESKJABAR – Sebagian besar pasien Covid-19 mengalami infeksi saluran pernapasan dan gejalanya dapat berupa sesak napas. Dalam sebagian kecil kasus seperti itu, ini dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih parah dan sistemik yang ditandai dengan Sindrom Gangguan Pernafasan Akut (ARDS).
Itulah sebabnya saat kasus Covid-19 melonjak kembali di Indonesia diikuti dengan permintaan tabung O2 atau biasa disebut tabung oksigen semakin tinggi, membuat terjadinya kelangkaan di sejumlah daerah di Indonesia
Namun, kelangkaan tersebut bukan berarti dengan mudah mengizinkan pemakaian oksigen yang biasa digunakan di sektor industri. Tentu saja tidak semudah itu. Sebab, ada perbedaan yang jelas antara tabung O2 medis dan industri.
Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Tabung Oksigen Medis dengan Oksigen Industri
Salah satu perbadaan tabung O2 medis dengan O2 industri juga terletak pada tingkat kemurniannya atau purity. Jika standar untuk industri adalah 99.7 purity sedangkan oksigen untuk kesehatan, referensinya 99.5 purity.
Di Kota Bandung, sehari menjelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli 2021 lalu, sejumlah masyarakat yang berburu tabung O2 mengalami kesulitan mendapatkannya.
Dari pantauan DeskJabar, tabung O2 pun dikabarkan harganya menjadi mahal, itu pun kalau ada stok. Kabarnya, harga oksigen naik menjadi Rp 4 juta, dari harga normal Rp 1,5 juta.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku yang Cepat dan Aman serta Bebas Kuman
Sejumlah masyarakat mencari lewat penjual online, karena pada beberapa tempat yang menjual offline mengatakan sudah habis stok.
