Euro 2021, FA Inggris Kutuk Pelecehan Terhadap Saka, Rashford, dan Sancho

12 Juli 2021, 07:56 WIB
Saka, Rashford, Sancho jadi korban pelecehan di media sosial /Twitter/@TheRealIDF94/

DESKJABAR - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mengutuk atas pelecehan rasis melalui media sosial yang ditujukan kepada Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, buntut dari kegagalan mereka dalam drama adu penalti final Euro 2021, yang membuat Inggris kalah 2-3 dari Italia.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan, FA menyatakan keterkejutannya dengan pelecahan yang ditujukan kepada tiga pemain tersebut, dan mendesak perusahaan media sosial beraksi menghadapi pelecehan tersebut.

"Kami tidak bisa menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim," kata FA dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Vaksin Berbayar Mendapat Penolakan, Menjadikan Vaksin Sebagai Komoditas Bisnis

Padahal, para pemain Inggris telah berlutut sebelum pertandingan di Euro untuk menyoroti perjuangan melawan ketidaksetaraan rasial.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab,” paparnya.

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari permainan, tetapi kami memohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai sehingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi kehidupan nyata.

Baca Juga: Kabupaten Bekasi Berduka atas Wafatnya Bupati Eka Supria Atmaja, Ridwan Kamil: Jawa Barat Sangat Kehilangan

"Perusahaan media sosial perlu meningkatkan dan mengambil akuntabilitas dan tindakan untuk melarang pelaku dari platform mereka, mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada penuntutan dan dukungan untuk membuat platform mereka bebas dari jenis penyalahgunaan yang menjijikkan ini," tutur pernyataan FA.

Bukayo Saka langsung menjadi sasaran pelecehan rasis yang memuakkan setelah ia gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan final Euro 2021.

Pemain yang masih berusia 19 tahun itu mengalami pelecehan rasis yang mengerikan di media sosial dengan beberapa posting pesan menjijikkan di akun Instagramnya .

Salah satu postingannya menyataan “Keluar dari negara kami.” Dan “Sana kembali ke Nigeria.”

Baca Juga: Warteg Indonesia Masuk Jepang, Ada di Shinjuku, Tokyo

Sejumlah mantan pemain sepakbola Inggris memberikan dukungan kepada para pemain Inggris, khususnya Saka yang masih berusia 19 tahun.

Roy Keane memberikan dukungan kepada Rasford, Sancho, dan Saka ,tiga pemain yang gagal mengeksekusi penalty.

“Ini malam yang luar biasa, malam sepakbola yang brilian. Saya mengatakan kepada Gary saat adu penalti bahwa saya tidak berpikir tim mana pun pantas kalah,” tuturnya.

“Seseorang harus melewatkan penalti, tetapi ini bukan malam untuk mengkritik salah satu pemain, Gareth dan stafnya,” ujar Keane.

Legenda Arsenal Ian Wright juga memuji Saka.

Baca Juga: Sudah Divaksin Sinovac, 600 Tenaga Kesehatan Tetap Terkena Covid-19

“Dia lebih dari mampu mengambil penalti itu, saya tidak berpikir usia berperan dalam hal itu,” tuturnya.

“Dia cukup berani untuk mau mengambilnya. Anda mengatakan haruskah dia? Tentu saja dia harus, dia ada di tim Inggris karena dia cukup bagus untuk berada di sini,” tuturnya.

“Saya hancur untuk semua orang, bukan hanya Bukayo. Saya senang dia cukup berani untuk maju dan mengambil tanggung jawab," ujarnya.

Pelatih Inggris sendiri gareth Southgate dalam wawancara dengan ITV menegaskan bahwa kegagalan Inggris di final Euro 2021 adalah tanggung jawabnya bukan kesalahan Rasford, Sancho, dan Saka. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler