Sudah Divaksin Sinovac, 600 Tenaga Kesehatan Tetap Terkena Covid-19

- 11 Juli 2021, 18:41 WIB
Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Pemprov DKI Jakarta menggelar program #SerbuanVaksinasi COVID-19 yang diperuntukan bagi warga minimal berusia 12 tahun guna mendukung program pemerintah pusat satu hari satu juta vaksinasi untuk menuju Indonesia sehat bebas COVID-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Pemprov DKI Jakarta menggelar program #SerbuanVaksinasi COVID-19 yang diperuntukan bagi warga minimal berusia 12 tahun guna mendukung program pemerintah pusat satu hari satu juta vaksinasi untuk menuju Indonesia sehat bebas COVID-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc. /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

DESKJABAR - Kasus Covid-19 bagi orang yang sudah divaksin, terjadi di Thailand, dimana 600-an tenaga kesehatan setempat terkena walau sudah divaksin Sinovac. 

Pihak Ministry of Public Health (Kementerian Kesehatan) Thailand, pada Minggu, 11 Juli 2021, melansir, lebih dari 600 orang tenaga kesehatan di negara itu yang sudah divaksin menerima dosis vaksin Sinovac Cina, tetap saja  terinfeksi Covid-19. Ini terjadi, saat otoritas mempertimbangkan pemberian dosis penguat untuk meningkatkan imunitas.

Disebutkan, dari 677.348 tenaga kesehatan yang menerima dua dosis Sinovac, sebanyak 618 di antaranya terpapar, menurut data Kementerian Kesehatan periode April-Juli. Seorang perawat meninggal dan satu tenaga kesehatan lainnya ada dalam kondisi kritis.

Bahkan, panel pakar menyarankan dosis ketiga untuk merangsang imunitas tenaga kesehatan yang berisiko, kata seorang pejabat tinggi kesehatan, Sopon Iamsirithawon, saat acara jumpa pers, dilansir Reuters dikutip Antara, Minggu.

Baca Juga: Agustus 2021, Pemerintah Memperkirakan Kasus Covid-19 Bisa Ditekan Melalui PPKM Darurat

"Ini akan menjadi vaksin yang berbeda, baik vektor virus AstraZeneca atau vaksin mRNA, yang akan diterima Thailand dalam waktu dekat," katanya, menambahkan bahwa saran panel akan dipertimbangkan pada Senin (12/7).

Pengumuman tersebut muncul saat negara Asia Tenggara itu melaporkan rekor 9.418 infeksi di masyarakat pada Minggu. Sehari sebelumnya, otoritas mencatat rekor 91 kematian harian COVID-19.

Sejak pandemi mulai muncul tahun lalu, Thailand telah mengonfirmasi 336.371 kasus dan 2.711 kematian.

Baca Juga: Pemkot Depok Melarang Resepsi Pernikahan dan Khitanan Selama PPKM Darurat

Mayoritas petugas medis dan garda terdepan Thailand diberikan vaksin Sinovac setelah Februari, sementara vaksin vektor virus AstraZeneca tiba pada Juni.

Thailand mengharapkan sumbangan 1,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dari AS akhir Juli ini dan telah memesan 20 juta dosis, yang akan dikirim setelah Oktober.

Negara tetangga Thailand, Indonesia --yang juga sangat mengandalkan Sinovac, pada Jumat akan memberikan vaksin Moderna sebagai penguat pada para tenaga kesehatan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: REUTERS Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x