Hak Angket Meredup, Rekonsiliasi Kian Menyala di DPR RI

- 5 April 2024, 05:30 WIB
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di NasDem Tower, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024 lalu.
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di NasDem Tower, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024 lalu. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/

 

DESKJABAR - Persaingan bahkan persetruan di antara kubu partai politik yang berkompetisi adalah dinamika yang tak terpisahkan di Republik ini setiap penyelanggaraan pesta politik 5 tahunan. Namun setelahnya, ada semangat yang lebih penting dari segalanya yakni rekonsiliasi untuk membangun masa depan bangsa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto menampilkan contoh nyata dari rekonsiliasi tersebut. Usai bersaing di Pilpres 2019 dan oleh KPU Jokowi dinyatakan sebagai pemenangnya, mereka kemudian berjabat tangan di salah satu Stasiun MRT, Jakarta, sepakat untuk mengakhiri perseteruan.

Langkah persatuan itu pun kemudian dilanjutkan dan terwujud dalam pembentukan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024, dengan Prabowo Subianti ada di dalamnya sebagai Menteri Pertahanan.

Seolah mereka ulang momen rekonsiliasi di tahun 2019, Prabowo Subianto yang dinyatakan menang dan terpilih menjadi Presiden periode 2024-2029 berdasarkan keputusan KPU pada 20 Maret 2024, tanpa berlama-lama langsung tancap gas menyambangi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markasnya yakni NasDem Tower, Jakarta, pada 22 Maret 2024.

Baca Juga: Wanita Hebat! Susianah Pegawai IKN Raih Women Award dari Asia Choice Awards 2024

Prabowo pun saat itu mengaku ingin menemui Surya Paloh untuk membalas ucapan selamat saat dinyatakan menang oleh KPU. Mantan Danjen Kopassus itu mengungkapkan kepada Surya bahwa selalu mengajak NasDem untuk bergabung.

Pada Pemilu 2024 tersebut, Prabowo dan Surya Paloh berbeda kubu. Prabowo sebagai capres yang diusung Partai Gerindra, sedangkan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan untuk menjadi capres.

Pertemuan dua elite politik di Indonesia itu pun lantas memunculkan wacana bagi pemenang pilpres itu untuk mengunjungi partai lainnya, tak terkecuali PDI Perjuangan yang merupakan kubu berbeda.

Di sisi lain, saat itu ada juga wacana pertemuan yang akan dilakukan Prabowo ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Para politikus dari PPP pun membuka pintu atas wacana tersebut.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x