2 Tewas, 22 Kru Hilang, 11 Selamat, Kapal Ikan Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Selayar Sulsel

- 13 Maret 2024, 10:30 WIB
Warga membantu evakuasi beberapa kru KM Dewi Jaya II yang selamat setelah terombang ambing di perairan karena kapalnya terbalik akibat dihantam angin kencang dan gelombang tinggi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa 12 Maret 2024.
Warga membantu evakuasi beberapa kru KM Dewi Jaya II yang selamat setelah terombang ambing di perairan karena kapalnya terbalik akibat dihantam angin kencang dan gelombang tinggi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa 12 Maret 2024. /ANTARA/Ho-Polsek Taka Bonerate/

DESKJABAR - Gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi di sejumlah perairan di Indonesia terus meminta korban. Kini Tim SAR Makassar, Sulawesi Selatan sedang melakukan pencarian sebanyak 22 orang kru kapal motor (KM) Dewi Jaya II yang hilang di perairan laut Kepulauaan Selayar.

Sebanyak 22 orang kru tersebut dinyatakan hilang setelah kapal yang mereka gunakan untuk menangkap ikan terbalik dihantam angin dan gelombang tinggi di wilayah Perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Pencarian para korban itu akan dilakukan pagi ini,” kata Humas Kantor SAR Makassar Ade Hamsidar dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.

Berdasarkan laporan tim Basarnas sebelumnya, diketahui KM Dewi Jaya II merupakan kapal penangkap ikan yang mengangkut sebanyak 35 orang kru kapal.

Baca Juga: Setelah Presiden Jokowi, Kini Gibran Disebut Pengamat Potensial Jadi Ketua Umum Partai Golkar

Baca Juga: Kapal Tenggelam Dihantam Gelombang di Laut NTT, 36 Penumpang Diselamatkan Tim SAR dan Nelayan

Berangkat dari Jakarta

Disebutkan, kapal nahas tersebut berangkat berlayar dari Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara dengan tujuan perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu 3 Maret 2024 pagi.

Namun, di tengah pelayaran atau tepatnya pada Sabtu 9 Maret 2023 dini hari terjadi gelombang tinggi, dan mengakibatkan kapal terbalik yang diduga masuk daerah Perairan Kepulauan Selayar.

Peristiwa tragis tersebut terungkap setelah ada nelayan dan warga yang melaporkan ke petugas piket Basarnas mereka menemukan sebanyak 13 orang terdampar di perairan pada Selasa 12 Maret 2024) pagi.

Dari 13 korban yang ditemukan itu, 11 orang di antaranya selamat dan dua lainnya ditemukan meninggal dunia di Pulau Jampea dan di Pulau Kayuadi Taka Bonerate. Salah satu orang korban selamat merupakan kapten kapal bernama Sun Hen (51).

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x