Sekilasa informasi, Jalan Tol Jakarta-Cikampek dikelola PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) dikelola PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
Kecepatan tempuh membaik
Direktur Bisnis PT JTT, Pratomo Bimawan Putra menyatakan, jika dilihat dari sisi hitungan jumlah kendaraan pada satu segmen jalan dalam satu waktu dibandingkan dengan kapasitas jalan, di tahun 2019, untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek mencapai 0,59 dengan kecepatan tempuh rata-rata sekitar 39,83 km/jam.
"Sejak Jalan Layang MBZ dioperasikan, kecepatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek membaik yang terindikasi dari distribusi kendaraan," ucap Pratomo seperti dilansir Antara.
Ia mengungkapkan bahwa data V/C ratio jalan Tol Jakarta-Cikampek pada tahun 2023 tercatat sebesar 0,71.
Dengan catatan, walaupun terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan pada puncak arus mudik Lebaran 2023, yaitu meningkat sebesar 21,3 persen dibanding tahun 2019, rekayasa lalu lintas yang diberlakukan adalah contra flow. Sehingga Jalan Tol Jakarta-Cikampek tetap dapat melayani arus lalu lintas dari Bandung ke arah Jakarta.
Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan dengan puncak arus mudik Lebaran 2019 dan 2022 yang memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah.
Selain itu, pengoperasian Tol Jakarta-Cikampek terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ juga terbukti berhasil menambah laju kecepatan kendaraan menjadi 47,81 km/jam.
Direktur Utama PT JJC Hendri Taufik menjelaskan, sebagai BUJT pengelola Jalan Layang MBZ, PT JJC turut memastikan kelancaran pengguna jalan yang memilih Jalan Layang MBZ sebagai alternatif perjalanan mereka.