Ia mengatakan, selama periode akhir Februari 2024, beberapa daerah sudah mengalami panen sehingga diharapkan komoditas beras dapat tersedia kembali di tingkat penggilingan padi sampai ke distributor.
Menurut Hilman, Persatuan Penggiling Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menerangkan bahwa penentuan harga komoditas ini dibentuk oleh pelaku usaha yang memiliki jaringan langsung dengan produsen di wilayah sentra produksi. Hal itu berpengaruh secara langsung terhadap harga jual beli di daerah lain.
Ia juga menguraikan soal efektifitas kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas beras. Berdasarkan data dan informasi dari berbagai daerah, harga yang terbentuk di pasar, relatif lebih besar dari HET yang ditetapkan oleh pemerintah.***