Terkait kesalahan data tersebut, Betty menyatakan, ia bersama jajaran KPU RI memastikan akan melakukan evaluasi sistem Sirekap agar kendala tersebut tidak terjadi lagi.
"Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat dari sisi teknologinya, dari sisi infrastruktur, dari sisi pengguna manusianya. Yang pasti, ikhtiar KPU adalah menyampaikan bahwa ini harus dilaksanakan setransparan mungkin," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 1,6 juta petugas KPPS yang bertugas di 823.220 tempat pemungutan suara (TPS) yang memiliki akun aplikasi Sirekap.
Betty pun menjamin KPU akan mengevaluasi Sirekap pada Pemilu 2024 secara menyeluruh demi perbaikan sistem pada masa depan.
Penghitungan suara Pemilu 2024 tertunda
Pada kesempatan itu, anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan, penghitungan suara sempat tertunda karena KPU telah melakukan sinkronisasi antara data TPS dengan data di aplikasi Sirekap.
Meski demikian, Idham menyatakan, proses rekapitulasi yang dilakukan petugas sudah berlangsung di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, hingga saat ini.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pemilu 2024 juga diikuti 18 partai politik nasional. Sesuai dengan nomor urut: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.