DESKJABAR - Baru sebulan diresmikan, jembatan Cidangdeur yang menghubungkan desa Batujajar Kecamatan Cigudeg dengan desa Dago Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ambrol.
Ambrolnya Jembatan Cidangdeur, penghubung dua desa tersebut mendapat sorotan banyak pihak, termasuk Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor.
Diketahui, pagu anggaran pembangunan jembatan Cidangdeur sebesar Rp 1,5 miliar dan dikerjakan oleh CV.APF selaku penyedia jasa dan PT NP sebagai konsultan pengawas.
Rekaman video warga
Dalam rekaman video warga yang diunggah di media sosial, sejumlah warga terlihat tengah berkerumun melihat lubang menganga sehingga besi dan corannya terlihat jelas, bahkan coran sangat rapu bisa dicongkel dengan tangan.
"Sangat berbahaya buat kendaraan yang lewat, terutama motor. warga inisiatif memberikan tanda bahaya menggunakan batang kayu dan daun pohon, padahal jembatan ini belum lama diresmikan" ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Coran yang Rapuh
Dalam tayangan video warga juga memperlihatkan rapuhnya coran, bisa diangkat dan merosot menggunakan tangan, seperti tidak menggunakan cairan semen.
Respon PUPR dan UPT Jalan Jembatan
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Edi Mulyadi mengatakan, bahwa pihaknya sudah mendapat laporan terkait kondisi terbaru jalan dan jembatan Cidangdeur yang mengalami kerusakan (Ambrol).
"Informasinya PPK, UPT dan penyedia jasa akan cek lapangan hari ini (Rabu-Red) beserta tenaga ahli dan teknisi dari plant," kata Edi Mulyadi.
Sementara kepala UPT Infrastruktur jalan jembatan, Eko Sulistianto mengatakan bahwa CV. APF dan PT NP, ternyata hingga saat ini belum dikeluarkan Berita Acara (BA) Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bogor.
"Karena belum ada BA PHO, maka soal perbaikan pekerjaan itu masih menjadi tanggungjawab penuh pihak pemborong atau penyedia jasa," tegasnya.***