Teknologi VHT Menjadi Solusi Ekspor Hortikultura Tropika Indonesia, Begini Penjelasan Pakar IPB Bogor

- 31 Januari 2024, 10:14 WIB
Pakar teknik pasca panen IPB University, Prof Rokhani
Pakar teknik pasca panen IPB University, Prof Rokhani /IPB Unicersity/

DESKJABAR - Pakar teknik pasca panen Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Rokhani mengungkapkan, teknologi Vapor Heat Treatment (VHT) dapat menjadi salah satu solusi dari sisi teknologi karantina untuk mengatasi hama lalat.

Hama lalat buah, atau fruit fly dari famili Tephritidae menjadi kendala saat proses ekspor, padahal menurut pakar IPB Bogor potensi hortikultura tropika Indonesia sangat besar, karena posisi geografisnya.

Teknologi VHT dijelaskan Pakar IPB Bogor Prof Rokhani saat jumpa Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar secara daring belum lama ini bahwa teknologi VHT dapat menjadi solusi yang pas untuk memenuhi persyaratan karantina bagi perdagangan global hortikultura yang berlaku di negara tujuan ekspor.

Baca Juga: Pemilu 2024 Tinggal 15 Hari Lagi ! Inilah Fungsi Tugas, Wewenang dan Kewajiban Pengawas TPS (Bagian I)

“Teknologi VHT merupakan cara tepat agar tidak merusak hasil hortikultura, terutama buah. Teknologi karantina untuk memberantas larva dan telur lalat buah terdiri dari fumigasi atau secara kimia, iradiasi, perlakuan dingin dan perlakuan panas atau metode VHT,” jelasnya.

Selanjutnya menurut Prof Rokhani juga sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University. Metode perlakuan panas ini lebih baik dibanding metode lainnya karena tidak merusak kualitas buah dan tidak adanya kekhawatiran residu kimia yang tertinggal.

Parameter keefektifan prosesnya kata Wakil Kepala Science Techno Park (STP) IPB University adalah suhu dan waktu paparan. Sementara targetnya ada dua yakni mortalitas lalat buah yang mencapai 100 persen dan mutu buahnya tidak rusak.

Baca Juga: Puluhan Anggota KPPS Cilacap Jawa Tengah, Diduga Keracunan Makanan Usai Menyantap Konsumsi Saat Bimtek

“Teknologi VHT dapat diterapkan untuk semua jenis buah-buahan tropika. Namun tetap terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu varietas, ukuran dan bentuk, tingkat kematangan serta metode yang digunakan," ujarnya.

"Oleh sebab itu, dalam penerapannya perlu diteliti secara fruit by fruit," kata dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem itu menambahkan.

Penelitian teknologi VHT lanjut Rokhani telah lebih dulu dilakukan di IPB University sejak tahun 2002. Hasilnya, mortalitas lalat buah Bactrocera papayae secara in-vitro mencapai 100 persen pada suhu 46 derajat celcius selama 10 menit.

Baca Juga: Fungsi Tugas Wewenang dan Kewajiban Pengawas TPS (Bagian II) Pada Pemilu 2024, Simak Informasi Selengkapnya

Perlakuan itu juga kata dia tidak berpengaruh terhadap susut bobot, total padatan terlarut dan kekerasan, serta tidak menyebabkan kerusakan fisiologis.

“Karena sifat komoditas hortikultura mudah rusak, untuk memperpanjang masa simpannya perlu diberikan perlakuan lebih lanjut seperti pendinginan, pelilinan, penggunaan ethylene absorber atau ethylene inhibitor untuk menunda kematangan buah dan penerapan teknologi MAP (Modified Atmosphere Packaging) atau CAS (Controlled Atmosphere Storage),” paparnya.

Kemudian teknologi VHT ungkap Rokhani dapat diterapkan pada level pedagang atau eksportir. Dari sisi pemerintah, penerapan teknologi VHT diawali dengan mengadakan unit VHT skala Laboratorium pada tahun 2018 di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari.

Baca Juga: DPTb Pada Pamilu 2024, Pindah Memilih Membawa e-KTP dan Menunjukan Form A5, Simak Ulasannya Disini !

“Kita perlu menciptakan kemitraan strategis di antara para pelaku agribisnis dengan melibatkan petani, pedagang pengumpul, eksportir maupun penyedia fasilitas penanganan pascapanen termasuk penguatan sistem transportasi, infrastruktur dan kelancaran proses ekspor. Dengan demikian daya saing hortikultura Indonesia dapat meningkat, terutama jika ingin memasuki pasar global,” tandasnya.***

Editor: Agus Sopyan

Sumber: IPB Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah