Dampak Boikot Unilever yang Pro Israel, Presdir Unilever Indonesia Ira Noviarti Masih Bungkam

- 15 November 2023, 08:36 WIB
Presiden Direktur (Presdir) Unilever Indonesia Ira Noviarti (kanan) menjadi pembicara pada satu acara beberapa wakt lalu.
Presiden Direktur (Presdir) Unilever Indonesia Ira Noviarti (kanan) menjadi pembicara pada satu acara beberapa wakt lalu. /Tangkapan layar/Intagram Ira Noviarti /

DESKJABAR - Seiring dengan merebaknya anti Israel menyusul penyerangan negara zionis itu terhadap Palestina, Unilever yang merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia ikut terkena dampaknya.

Sejumlah Ormas Islam dan masyarakat Indonesia menyerukan agar memboikot seluruh produk yang dihasilkan Unilever. Unilever dinilai punya sejarah yang cukup panjang mendukung agresi Israel ke Palestina.

Di Indonesia, beragam produk Unilever telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Antara lain Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 2 JUTA Warga Jalur Gaza Terancam Isolasi Total, Zionis Israel Tutupi Penderitaan Warga Gaza dari Dunia Luar

Baca Juga: 90 Km Lahan Tol Getaci Hingga Tasikmalaya Siap Dieksekusi, Bey: Februari 2024 Mulai Konstruksi

Lantas bagaimana sikap Unilever Indonesia terhadap Israel dalam konflik di Palestina? Baik secara korporasi maupun pribadi Presiden Direktur (Presdir) Unilever Indonesia Ira Noviarti belum buka suara.

Masih bungkamnya Ira Noviarto bisa dilihat di akun Instagram pribadinya yang tidak membahas masalah Israel yang terlibat konflik di Gaza Palestina.

Postingan-postingan Ira Noviarti di akun Instagram pribadinya, kebanyakan tentang sepak terjangnya di perusahaan dan masalah keluarga.

Postingan itu di antaranya mengabarkan tentang kedatangan Unilever Global CEO, Hein Schumacher yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini diuanggah Ira pada 12 Agustus 2023.

Lalu ada unggahan kegiatan bersama tim Unilever Indonesia di Townhall pada 2 Agustus 2023 dengan caption: "Kemarin, bersama-sama kita mengevaluasi progress, menajamkan fokus untuk penerapan rencana ke depan, terutama tentang bagaimana memastikan hasil yang lebih baik di Semester 2 2023".

Namun dilihat dari kolom komentar Instagram resmi milik Unilever Indonesia, banyak warganet yang mengancam bahwa mereka bakal meninggalkan produk-produk yang dibawahi oleh perusahaan Unilever.

Lalu bagaimana pengaruh seruan boikot terhadap pergerakan saham Unilever Indonesia? Yahoo Finance sebagaimana dikutip katadata.co.id, 13 November 2023, pergerakan saham Unuilever Indonesia yang bersandi UNVR ini mengalami kenaikan dan penurunan seperti saham lainnya.

Baca Juga: SATU Anak Palestina Terbunuh Setiap 10 Menit Akibat Pemboman Tentara Zionis Israel yang Dibantu Anteknya, AS

Baca Juga: Momen Santun Gibran dan Kaesang Salami Megawati di KPU Mendapat Pujian Warganet

Capaian tertinggi UNVR selama Oktober-November ini terjadi pada perdagangan 25 Oktober 2023 yang sebesar Rp4.080 per saham.

Namun setelahnya, harga saham sempat terjun bebas. Rinciannya, pada 27 Oktober 2023 tercatat sebesar Rp3.980, turun menjadi Rp3.790 pada 30 Oktober.

Setelah itu, turun lagi mejadi Rp3.620 pada 31 Oktober 2023. Lalu turun lagi menjadi Rp3.580 pada 1 November 2023.

Meski pada perdagangan 2 November 2023 menguat tipis menjadi Rp3.590, UNVR baru mengalami tiga kali kenaikan sepanjang 1-13 November 2023.

Data terakhir pun tercatat sebesar Rp3.530 pada perdagangan Senin 13 November 2023, turun dari sebelumnya yang sebesar Rp3.590 per saham pada perdagangan Jumat 10 November 2023.

Sementara itu, dikutip dari laman unilever.co.id, Unilever Indonesia pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik pada 1981 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982.

Saat ini, Unilever Indonesia yang berkantor pusat di Tangerang memiliki lebih dari 40 brand dan juga 9 pabrik yang bertempat di area industri Jababeka, Cikarang dan Rungkut, Surabaya.

Perjalanan Unilever Indonesia

Unilever Indonesia pertama kali didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. Berikut perjalanan panjang Unilever Indonesia.

Baca Juga: INILAH Rencana Jahat Baru Tentara Zionis Israel di Gaza, Mereka Siapkan Gas Syarat, Melibatkan Tentara Amerika

1933 – Pendirian Perseroan di Angke, Jakarta, dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V.

1936 – Memperkenalkan sabun Lux di Indonesia.

1982 – Unilever Indonesia melaksanakan penawaran umum perdana mencatatkan 15% sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham UNVR.

1990 – Pembukaan pabrik produk personal care di Rungkut, Surabaya dan mengakuisisi SariWangi dan memasuki bisnis teh.

1992 – Pembukaan pabrik es krim Wall’s di Cikarang dan memperkenalkan produk Conello dan Paddle Pop.

2001 – Akusisi Bango, awal masuknya Unilever Indonesia ke bisnis kecap.

2008 – Pembukaan pabrik baru untuk produk skin care, yang terbesar di Asia, di Cikarang. Akuisisi Buavita dan Gogo, memasuki bisnis jus buah di Indonesia. Mulai menerapkan SAP di seluruh kegiatan operasional kami di Indonesia.

2012 – Berhasil mencapai tujuan melipat gandakan bisnis dalam lima tahun, meraih hasil penjualan lebih dari Rp27 triliun.

2013 – Meluncurkan “Project Sunlight”, sebuah inisiatif untuk menginspirasi masyarakat dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia dan generasi penerus, menandai peringatan 80 tahun perjalanan Unilever di Indonesia.

2014 – Peluncuran program ‘Bitobe untuk Indonesia’ sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Lifebuoy untuk Indonesia yang lebih sehat.

2015 – Pembukaan pabrik ke-9 yang menempati lahan seluas 6 hektar di Cikarang dan memiliki kapasitas produksi tahunan 7 juta unit bumbu masak dan kecap.

2016 – Menempati kantor pusat baru di area seluas 3 hektar, bertempat di Green Building di BSD City, Tangerang. Kantor ini menampung sekitar 1.500 karyawan dan diresmikan pada tahun 2017.

Baca Juga: KONFLIK Palestina –Israel, Walikota New York Diprotes karena Tuduh Unjuk Rasa Pro Palestina Sebagai Ekstrimis

2017 – Memperingati 35 tahun pencatatan saham Unilever Indonesia di Bursa Efek Indonesia. Sejak IPO pada tahun 1982, saham Perseroan telah meningkat lebih dari 1.570 kali dan aset telah tumbuh lebih dari 110 kali lipat.

2018 – Meluncurkan kategori baru yaitu kategori saus sambal dengan mempersembahkan brand saus sambal Jawara dan meluncurkan brand perawatan tubuh baru Korea Glow. Divestasi aset kategori spread pada 2 Juli 2018 dengan nilai transaksi sebesar Rp2,8 triliun.

2019 – Memperoleh persetujuan pemegang saham atas perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari nilai nominal Rp10 (sepuluh Rupiah) per saham menjadi Rp2 (dua Rupiah) per saham, karena adanya stock split efektif per 2 Januari 2020.

2020 – Meluncurkan kampanye #MariBerbagiPeran dengan komitmen Rp200 miliar bagi masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19.

2021 – Meluncurkan “Unilever Muslim Centre of Excellence” (Unilever MCOE) sebagai pusat ekonomi syariah dan insight bagi ragam inovasi dan produk kebutuhan konsumen Muslim Unilever di Indonesia dan dunia.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x