Musim kemarau yang panjang sehingga hujan tidak kunjung turun. Adanya polusi dari wilayah barat Kabupaten Bogor yang tertiup angin ke Kota Bogor, dan maraknya pembangunan proyek yang dilakukan, serta maraknya pembakaran sampah yang banyak terjadi di wilayah Kota Bogor.
Dari laporan Satgas Ciliwung kepada Wali Kota Bogor Bima Arya, ternyata banyak warga yang membakar ban untuk diambil kawatnya. Sehingga udara kota Bogor siang hingga sore hari sangat parah, namun udara pagi hingga siang cenderung baik.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan sudah menyepakati sejumlah rencana aksi multidimensi untuk menyelesaikan persoalan polusi udara di Jabodetabek. Kepastian itu berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah menteri, lembaga, dan kepala daerah terkait penyelesaian polusi udara di kawasan Jabodetabek.
Rencana aksi dimaksud, salah satunya adalah pengurangan mobilitas. Skema WFH yang akan kembali dilakukan di Jabodetabek. Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan, Pemprov Jabar saat ini sudah menerapkan WFH 3+2 dan 4+1 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Skema tersebut, kata dia, rencananya akan diterapkan pula di pemerintah daerah wilayah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi). ”WFH sudah kami lakukan untuk PNS Pemprov Jabar. Ada konsep 3+2 (3 hari ke kantor + 2 hari WFH) atau 4+1 untuk jenis pekerjaan yang tidak berhubungan dengan publik,” katanya.***