Petani Kini Mudah Lelah dan Sakit, Harga Pangan Bisa Mahal Akibat Pertanian Terancam Pemanasan Global

- 13 Juli 2023, 09:44 WIB
Petugas pertanian di Jawa Barat memberikan pelatihan pengendalian hama.
Petugas pertanian di Jawa Barat memberikan pelatihan pengendalian hama. /dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

“Bila hasil panen turun dan bahan pangan menjadi langka, harga makanan pun naik. Terbukti, cuaca ekstrem saja selama beberapa hari, membuat harga pangan naik 6 persen,” tulis pihak Greenpeace Indonesia.

Mengutip gambaran dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan FAO (Food and Agriculture Organization) disebutkan, krisis iklim dapat membuat harga beras menjadi naik 50 persen pada tahun 2050.

Dikhawatirkan, jika krisis iklim memburuk, akan terjadi rebutan pangan oleh masyarakat dunia. Di Indonesia bisa terjadi rebutan beras sebagai sumber pangan utama.

Baca Juga: Sensus Pertanian 2023, Masih Ada yang Bertanya Manfaat Apa bagi Petani ?

Persiapan Indonesia

Sementara itu, Kementerian Pertanian mendorong pemerintah daerah segera memperkuat berbagai gudang lumbung pangan. Ini dimaksudkan memenuhi kebutuhan jangka panjang masyarakat Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasik Limpo menyebutkan, penguatan tersebut salah satunya bisa dimulai dengan penanaman 1.000 hektare di setiap daerah. Setiap kabupaten provinsi harus mempersiapkan pangan dalam kondisi apapun termasuk cuaca buruk el nino.

“Karena itu tanam 1000 hektare untuk memperkuat lumbung pangan di masing-masing daerah," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka Musrenbangtannas 2023, Rabu, 12 Juli 2023.

Mentan mengatakan penanaman 1.000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas. Selain itu penanaman 1.000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya. ***

 

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Pertanian Instagram @greenpeaceid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah