RAMALAN Nostradamus, Kota Surabaya akan Hancur pada Tahun 2037 Gara-Gara INI, Tanda-Tandanya Sudah Terlihat

- 10 Juli 2023, 08:42 WIB
Ramalan Nostradamus, Surabaya akan hancur di tahun 2037. dan tanda-tandanya sudah terlihat. Benarkah?
Ramalan Nostradamus, Surabaya akan hancur di tahun 2037. dan tanda-tandanya sudah terlihat. Benarkah? /globenews.com/

Konflik di Laut China Selatan tersebut tak hanya memicu penguatan kekuatan militer di kawasan ini, terutama di ASEAN, tetapi juga telah mengundang kekuatan besar lainnya yakni Amerika ikut campur untuk menghadapi kekuatan China.

Kehadiran AS di konflik tersebut juga karena kecemasan negara tersebut akan merembet kepada upaya makin kuat China untuk mengembalikan Taiwan ke pangkuan mereka.

Peningkatan kekuatan militer China dan keterlibatannya di konflik Laut China Selatan, membuat kondisi geopolitik di kawasan ini ikut terdampak. AS dengan sekututnya, mencoba mengimbangi kekuatan China dengan berbagai upayanya.

Di sebelah timur Indonesia, AS baru saja mendapatkan izin membuka pangkalan militer di Papua Nugini atau PNG. Berdasarkan pakta keamanan terbaru yang telah disepakati dengan PNG, Amerika Serikat bisa mengerahkan pasukan dan kapal di enam pelabuhan dan bandara utama, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan fasilitas di ibu kota Port Moresby.

Di sebelah selatan, Australia sebagai kekuatan sekutu utama, juga berupaya melakukan peningkatan militer mereka untuk mengimbangi kekuatan militer China serta ancamannya di Laut China Selatan. Bahkan Australia baru saja menyepakati kaukus bersama AS dna Inggris.

Salah satu dari kaukus tersebut adalah AS membantu pengembangan pembangunan kapal selam nuklir bagi Australia. Kaukus ini telah memaksa kawasan tersebut masuk ke dalam era nuklir, yang selama ini dijaga kuat sebagai kawasan bebas nuklir.

Yang menarik, Kaukus AS, Australia dan Inggris ini telah memicu kemarahan dari Prancis. Sebab, dengan terbentuknya kaukus tersebut, secara sepihak Australia telah menghentikan secara sepihak kesepakatan penyediaan kapal selam mereka oleh Prancis.

Pembatalan kesepakatan bernilai miliaran dolar yang telah dibangun bertahun-tahun itu, membuat Prancis marah besar. Pada tahun 2021, Prancis menarik duta besarnya dari AS dan Australia sebagai realisasi atas kemarahan mereka.

Prancis akhirnya mendapatkan momen untuk membalas dendam kepada Australia, ketika Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kekuatan militernya, sebagai respon atas perkembangan geopolitik di kawasan.

Momen Prancis tersebut terbuka setelah Pemerintah Indonesia menyepakati pembelian 42 unit pesawat Rafale buatan Prancis. Momen ini juga membuka Prancis untuk membantu memoderenisasi alutsista militer Indonesia.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah