Di KTT ASEAN di Phnom Penh yang juga dihadiri Presiden Jokowi, Lavrov kepada pers menuduh bahwa barat tengah berupaya memiliterisasi Asia Tenggara dalam upaya untuk menahan kepentingan Rusia dan China.
Di pertemuan tersebut, Lavrov juga memarahi Amerika Serikat atas tindakannya di kawasan Asia Tenggara, yang dilihat oleh Rusia dan Barat sebagai medan pertempuran geopolitik strategis potensial di kawasan itu.
"Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya sedang berusaha menguasai ruang ini," kata Lavrov kepada wartawan.
Dia mengatakan bahwa strategi Indo-Pasifik Joe Biden adalah upaya untuk melewati "struktur inklusif" untuk kerja sama regional dan akan melibatkan militerisasi kawasan ini dengan fokus yang jelas untuk menahan China, dan menahan kepentingan Rusia di Asia-Pasifik.
Kritik itu disampaikan Lavrov, setelah Presiden AS Joe Biden di pertemuan KTT ASEAN mengatakan bahwa Washington berkomitmen untuk membangun "Indo Pasifik yang bebas dan terbuka, stabil dan makmur, serta tangguh dan aman.
Baik Amerika Serikat maupun Rusia bukanlah anggota ASEAN, kelompok beranggotakan 10 negara Asia Tenggara, tetapi beberapa pemimpin dunia menghadiri pembicaraan menjelang KTT G20 minggu depan di Bali.
Sebelumnya Putin menggambarkan bahwa Rusia dan Cina sebagai pemimpin pemberontakan global melawan dominasi global pasca-Soviet Amerika Serikat dan Barat.
Amerika Serikat menempatkan China dan Rusia sebagai dua ancaman global utama.***