Rupanya, varian Omicron XBB ini dilaporkan muncul di 24 negara, diantaranya ada Amerika Serikat, Singapura, Bangladesh, India, Denmark, Jepang hingga Australia.
Bahakan, jumlah kasus varian Omicron XBB ini dilaporkan pernah meningkat tajam di Singapura.
Singapura tercatat mendapatkan kasus varian Omicron XBB tertinggi di Asia.
Dikutip DeskJabar.com dari laman depok.pikiran-rakyat.com, menurut Kementerian Kesehatan Singapura, varian Omicron XBB tidak lebih berbahaya dibandingan subvarian Omicron lainnya.
Umumnya, pasien hanya mengalami gejala ringan bagi yang sudah divaksinasi.
Gejala ringan tersebut seperti, demam ringan dan sakit tenggorokan.
Varian Omicron XBB ini diprediksi bukan varian yang terkahir.
Pasalnya, virus akan terus bereplikasi jika semakin banyak orang yang terpapar Covid-19.
Sehingga, virus semakin banyak mendapat kesempatan untuk bermutasi dan menciptakan varian yang baru.