DESKJABAR – Seperti sudah diprediksi para ahli, subvarian Omicron, dari waktu ke waktu terus melakukan evolusi.
Setelah muncul subvarian BA.2.12.1, beberapa waktu lalu muncul subvarian baru BA 4, dan baru-baru ini muncul lagi BA 5.
Yang membuat cemas, subvarian Omicron terbaru tersebut, khususnya BA.4 dan BA.5 ditengarai telah menyebabkan lonjakan infeksi baru di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya seperti Malaysia.
Baca Juga: Biodata Dicky Topan, Artis Sinetron yang Kini Tutup Usia
Mengapa infeksi terus melonjak di sejumlah negara, karena subvarian Omicron tersebut lebih baik dalam menghindari vaksin dan sebagian besar perawatan antibodi daripada varian sebelumnya.
Hal itu, setidaknya terungkap dalam dalam studi yang dipimpin David D. Ho, MD, direktur Pusat Penelitian AIDS Aaron Diamond dan Profesor Kedokteran Clyde'56 dan Helen Wu di Universitas Columbia Vagelos College of Physicians and Surgeons.
Dijelaskan oleh mereka, subvarian BA.2.12.1, BA.4, dan sekarang BA.5 berkembang pesat di seluruh dunia. Subvarian ini dianggap lebih menular daripada subvarian Omicron sebelumnya, karena beberapa mutasi baru pada protein lonjakan.
Baca Juga: Idul Adha Dzulhijjah 1443, Jangan Shaum di 4 Hari Ini, Bukannya Berpahala Tapi Dapat Dosa
"Virus ini terus berevolusi, dan tidak mengherankan bahwa subvarian baru yang lebih menular ini menjadi lebih dominan di seluruh dunia," kata Ho.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa bila BA.2.12.1 hanya sedikit lebih tahan daripada BA.2 pada individu yang divaksinasi dan dikuatkan, sementara BA.4/5 setidaknya empat kali lebih tahan daripada pendahulunya.