DESKJABAR - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan, saat ini 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia berasal dari infeksi virus corona sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Sub varian omicron BA.4 dan BA.5 resmi dinyatakan masuk ke Indonesia.
Pertama kali ditemukan Sub varian omicron pada 06 Juni 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki daya pemyebaran lebih cepat jika dibandingkan dengan subvarian omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2.
Total omicron di Indonesia saat ini Sabtu 16 Juli 2022, telah mencapai angka 4.392 kasus, dimana DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi dengan 2.131 kasus
Namun beberapa provinsi pada hari Sabtu 16 Juli 2022 tercatat tidak memiliki kasus harian seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Pada Maret 2020 sampai sekarang, sejak kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 pertama diumumkan, jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai sebanyak 6.131.413 kasus dimana jumlah penderita yang dinyatakan sembuh adalah 5.947.980 orang dan kasus meninggal akibat omicron sebanyak 156.839 orang.
Angka kasus harian tambahan omicron di 23 Provinsi saat ini sudah berada di bawah angka 10.
Menurut Alexander K. Ginting Kepala Sub-bidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas Covid-19 angka kasus omicron di Indonesia hingga saat ini telah melewati angka yang diprediksikan Kementerian Kesehatan sebanyak 20.000 kasus.
"Sekarang saja kasus aktif sudah melewati 26 ribu. Artinya telah sesuai dengan prediksi awal. Menurut Organisasi WHO angka penularan Jabodetabek sudah kategori sedang," ujar Alexander K. Ginting.
Baca Juga: WASPADA! Ini Gejala dan Penyebaran Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, yang Sudah Vaksin pun Bisa Kena
Namun demikian tingkat keterisian tempat tidur pasien pada rumah sakit masih berada di kisaran tiga sampai empat persen saja, dimana mayoritas pasien omicron hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 81 persen kasus Covid-19 di Indonesia terjadi akibat infeksi virus corona sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Setiap warga dianjurkan agar meningkatkan proteksi diri dengan menjalankan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis penguat.***