Hari Santri 2022, Begini Amanat Dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan Kilas Sejarah 22 Oktober 1945

- 20 Oktober 2022, 11:35 WIB
Jelang Hari Santri 2022, inilah amanat dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan kilas sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
Jelang Hari Santri 2022, inilah amanat dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan kilas sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. /tangkapan layar Youtube Kemenag RI/

DESKJABAR – Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober memiliki sejarah panjang yang dimiliki seluruh elemen bangsa Indonesia.

Dalam peringatan Hari Santri 2022 kali ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Cholil Yahya Staquf atau Gus Yahya memberi amanat dengan beberapa poin penting.

Di hari Santri 2022, Gus Yahya mengamanatkan tentang pengakuan pemerintah terhadap andil besar para kiai beserta murid-muridnya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dan dalam amanatnya untuk Hari Santri 2022, Gus Yahya juga menegaskan pentingnya mengutamakan rasa cinta terhadap Tanah Air dan menjaga eksistensi bangsa bersama tanpa terkecoh politik identitas yang merongrong rasa patriotisme generasi bangsa.

Baca Juga: Nostalgia Piala Dunia, Tangisan Histeris Jadi Viral, Ketika Brazil Dilumat Jerman 1-7 Tahun 2014

“Hari Santri harus benar-benar dipahami, dihayati dan ditegakkan sebagai harinya seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali, untuk mensyukuri ‘Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa’ yang telah mengkaruniakan kepada bangsa ini generasi pahlawan paripurna yang berhasil menyempurnakan kelahiran Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Merdeka,” ujar Ketua Umum PBNU Gus Yahya secara virtual, Rabu 19 Oktober 2022.

Untuk kilas sejarah, lahirnya Hari Santri Nasional didasarkan pada fatwa KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang kemudian dikenal sebagai Resolusi Jihad.

Sebelum fatwa tersebut lahir, para ulama pondok pesantren se-Jawa dan Madura menggelar pertemuan di kantor PBNU Jln. Bubutan, Surabaya, pada 21 hingga 22 Oktober 1945.

Hasil dari pertemuan itu adalah adanya dua keputusan yang berhasil menggerakan jiwa rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajah, yakni:

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x