Hari Santri 2022, Begini Amanat Dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan Kilas Sejarah 22 Oktober 1945

- 20 Oktober 2022, 11:35 WIB
Jelang Hari Santri 2022, inilah amanat dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan kilas sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
Jelang Hari Santri 2022, inilah amanat dari Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan kilas sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. /tangkapan layar Youtube Kemenag RI/

Baca Juga: 99 Anak Meninggal, Terbanyak di Jawa Barat, Apotik Sementara Dilarang Menjual Obat Sirup!

  1. Memohon dengan sangat kepada pemerintah Indonesia supaya menentukan sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap usaha-usaha yang membahayakan kemerdekaan, agama dan negara Indonesia terutama terhadap Belanda dan semua kaki tangannya.
  2. Melanjutkan perjuangan yang bersifat “sabilillah” untuk tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan agama Islam.

Berdasarkan kilas sejarah tersebut, maka 70 tahun kemudian tepatnya 15 Oktober 2015, Pemerintah Indonesia memberikan pengakuan atas peran penting perjuangan para ulama, dan menjadikan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Apresiasi tersebut diberikan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 yang kemudian disampaikan di Masjid Istiqlal.

Dalam amanat Ketua Umum PBNU Gus Yahya untuk Hari Santri 2022 ini, dibahas juga mengenai beberapa persistiwa penting lainnya dalam mempertahakan kemerdekaan NKRI.

Baca Juga: Kata Ustadz Adi Hidayat, 3 Surat Ini Mustajab Hilangkan Pengaruh Sihir, Simak Pula Cara Membacanya

Diantaranya peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945 yang membuat Presiden Soekarno mengirim utusan untuk berkonsultasi dengan KH Hasyim Asy’ari yang dianggap paling memiliki pengaruh di hadapan para ulama lainnya.

Fatwa 22 Oktober 1945 atau Resolusi Jihad yang menjadi tonggak ditetapkannya Hari Santri Nasional memang bermakna heroik dalam konteks kemerdekaan Republik Indonesia dan juga penanda paling lugas dari tekad para ulama sebagai rakyat Indonesia yang mencintai negeri ini.

Jihad fi Sabilillah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi esensi Fatwa Resolusi Jihad.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa Resolusi Jihad merupakan bagian dari cikal bakal berkobarnya semangat para pahlawan untuk berjuang meraih kemerdekaan hingga akhirnya 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengingatkan bahwa Hari Santri harus benar-benar dipahami, dihayati, dan ditegakkan sebagai harinya seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah