DIRGAHAYU TNI RI ke 77, 5 Oktober 2022, Sekilas Tentang Pasukan Khusus TNI

- 5 Oktober 2022, 15:36 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyaksikan marching band Taruna TNI dalam Peringatan HUT Ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyaksikan marching band Taruna TNI dalam Peringatan HUT Ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022. /ANTARA/Syaiful Hakim/ANTARA

DESKJABAR - Hari ini 5 Oktober 2022 adalah Hari Ulang Tahun Nasional Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang genap berusia 77 tahun.

Sejarah sudah mencatat kesetiaannya kepada Republik Indonesia dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Ada tiga kekuatan dalam TNI dengan spesialisasi yang mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing yaitu Angkatan Darat. Angkatan Laut dan Angkatan Udara, yang sering dikenal sebagai Tri Matra.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Buat Terobosan Penerimaan Taruna Akmil 2022, Tinggi dan Usia Ini Perubahannya

Sebagai penjaga terdepan NKRI maka seorang anggota TNI harus mempunyai keunggulan lebih daripada masyarakat biasa sebagai masyarakat dan anggota di kesatuan.

Mereka terlatih dalam cara kepemimpinan dan tehnik bertahan hidup dan memikul tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Masing-masing Angkatan di TNI memiliki Pasukan Elite Khusus dimana pasukan ini akan diterjunkan langsung pada kondisi dan keadaan tertentu.

1. Kopassus (Komando Pasukan khusus)

Satuan Khusus ini merupakan satuan komando tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat, dimana para anggotanya memiliki kemampuan khusus gerak cepat dalam setiap medan pertempuran di segala medan, menembak cepat, pengintaian.

Dikenal juga dengan Baret Merah yang menghiasi kepalanya, Kopassus mempunyai Motto, “Berani, Benar, dan Berhasil.”

2. Kopaska (Pasukan elite Kopaska TNI AL)

Satuan ini merupakan bagian dari pasukan yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Komando Pasukan Katak ini berdiri atas arahan Soekarno untuk mendukung kampanye pembebasan Irian Barat pada tahun 1962.

Baca Juga: Ibu Tega Bunuh Anak Kandung, Polisi Ungkap Motif Tersangka: Malu Karena Hal Ini

Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan militer musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan amfibi. Semboyan dari Kopaska adalah “ Tan Hana Wighna Tan Sirna.” yang berarti Tidak ada rintangan yang tidak bisa diatasi.

3. Denjaka

Satuan khusus ini berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan khusus AL (Pasusla), dibentuk untuk menanggulangi ancaman dari laut seperti terorisme, sabotase dan ancaman lainnya.

Anggota Denjaka adalah hasil perekrutan dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontalfib) dan Komando Pasukan Katak (Kopasaka) yang dilatih berbagai materi aspek-aspek dilaut.

karena perkembangan pasukan ini begitu kuat, akhirnya pada tanggal 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (DenJaka)

DEtasemen ini menjadi satuan anti teror di bawah komando pelaksana Korps Marinir untuk melaksanakan operasi anti sabotase, anti teror aspek laut, Anti bajak pesawat udara, perang kota, hutan, pantai, laut dan intelijen.

Baca Juga: Musim Hujan Sudah Tiba, Hati-Hati dengan Kemunculan Ular di Rumah, Jangan Dibunuh!

Moto yang dimiliki Denjaka adalah “Satya Wira Dharma”. Pasukan ini menggunakan seragam warna hitam dan baret Ungu.

Awalnya, satuan ini berasal dari Kesatuan Komando Tentara Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) untuk menumpas Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku pada 16 April 1952.

Kesatuan ini kemudian menjadi cikal bakal dari terbentuknya Kopassus.

Sejak 25 Juni 1996, Kopassus memiliki lima Grop yaitu Grup 1/Parakomando — berlokasi di Serang (Banten), Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura (Jawa Tengah), Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar (Jawa Barat).

Sementara Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung (Jakarta Timur) dan Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung (Jakarta Timur).

Berbagai operasi berhasil dilakukan oleh Kopassus seperti penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur.

Selain itu juga berhasil melakukan operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Ini Menurut Mahfud MD Soal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, Siapkan Rekomendasi!

2. Kopaska (Pasukan elite Kopaska TNI AL)

Satuan ini juga merupakan bagian dari pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Komando Pasukan Katak berdiri atas arahan Soekarno untuk mendukung kampanye pembebasan Irian Barat pada 31 Maret 1962.

Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi. Satuan ini memiliki semboyan "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.

Saat ini, Kopaska terbagi dalam dua Komando yang berada di Ujung Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Jakarta Utara. Kopaska sendiri telah berhasil melakukan operasi militer seperti pembebasan Papua Barat, Operasi Khusus Kikis Bajak, Operasi Khusus Lusitania Expresso dan berbagai jenis operasi lainnya.

3. Denjaka

Satuan ini berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Awalnya, dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut seperti terorisme, sabotase dan ancaman lain.

Perekrutan dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 6 Episode 34 hari ini, Iwan si Petinju Naksir Irin, Agus dan Yayat Panik Remon Kalah

Karena perkembangan pasukannya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Detasemen ini menjadi satuan antiteror di bawah komando pelaksana KorpsMarinir untuk melaksanakan operasi antisabotase, antiteror aspek laut, Anti-bajak pesawat udara, perang kota/hutan/pantai/laut dan inteligen.

Denjaka memiliki moto "Satya Wira Dharma". Pasukan ini menggunakan Seragam warna hitam dan memakai baret ungu.

4. Paskhas

Korps Pasukan Khas merupakan satuan khusus pada TNI Angkatan Udara merupakan pasukan tempur yang bersifat infantri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.

Moto yang dimiliki Paskhas “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana” yang berarti

Satuan ini berdiri atas usulan dari Gubernur Kalimantan Pangeran Ir. Mohammad Noor yang mengajukan permohonan kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk berbagai tugas pada tahun 1947.

Akhirnya pada 17 Oktober 1947 dipersiapkan 13 orang untuk dikirimkan ke Kotawaringin.

Operasi Kotawaringin ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi pertama pasukan payung di Indonesia.

Lalu pada tahun 1952 dibentuklah Pasukan Gerak Tjepat (PGT) sebagai pasukan yang berkualifikasi Para (Terjun Payung Militer).

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober 2022; Hoki Dapat M1014 Dog At Hand, Gun Skin SG Panjang Berwujud Anjing

5. Tontaipur

Satuan Peleton Intai Tempur termasuk dalam Komando Strategi Angkatan Darat(Kostrad) yang dibentuk dengan tujuan untuk penumpasan tertentu dengan kualitas dan jumlah pasukan yang relatif kecil.

Hal ini bertujuan agar pasukan ini dapat bergerak lebih cepat dan senyap.

Tontaipur mampu melaksanakan operasi di rawa, laut, hutan, gunung dan bahkan perkotaan.

Itulah sekilas tentang beberapa Pasukan khusus di TNI , nama dan kekuatannya, DIRGAHAYU TNI Republik Indonesia ke 77.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: bkpp.demakkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x